Mendirikan komunitas merupakan salah satu cara efektif untuk membangun interaksi antara Kamu dan pelanggan. Pada komunitas tersebut, ada berbagai hal yang bisa Kamu lakukan, misalnya seperti mendengarkan feedback pelanggan, berdiskusi dengan pelanggan, serta mengadakan acara-acara tertentu yang sesuai dengan minat pelanggan. Maka dari itu, Kamu pun perlu mengelola komunitas bisnis secara tepat. Hindari  10 hal yang bisa menghambat kemajuan komunitas berikut ini.

 

  1. Berinteraksi secara masif

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan pengelola komunitas ialah berpikir bahwa mereka bisa berinteraksi secara masif. Padahal seperti yang kita ketahui, sebuah komunitas terbentuk dari para pelanggan. Makanya, setiap interaksi yang Kamu lakukan dengan mereka juga penting. Berinteraksilah secara personal sehingga Kamu bisa memahami setiap anggota komunitas.

 

  1. Belum bersikap profesional

Seorang pengelola komunitas yang baik akan peduli terhadap komunitas yang ia jalankan. Namun, penting baginya untuk mengingat  bahwa ia pun harus tetap bersikap profesional. Kamu memang bertugas untuk meningkatkan awareness brand, namun, tidak berarti Kamu bisa menolak feedback atau kritik pelanggan.

 

  1. Mengabaikan feedback personal

Masalah yang Kamu alami dalam berbisnis harus segera diselesaikan sebelum hal tersebut memberikan dampak yang lebih besar. Dengan kata lain, feedback personal dari setiap pelanggan pun perlu Kamu tangani secara langsung. Jadilah pelaku usaha yang proaktif dan membuat para anggota komunitas merasa nyaman dan diperhatikan oleh pengelola komunitas.

 

  1. Mengelola komunitas tanpa berinteraksi

“Halo, pelanggan. Kami senang Anda bisa bergabung bersama kami di komunitas ini.” Kalimat tersebut tentu cenderung menyerupai fitur chat otomatis. Hal ini memang terlihat sederhana tetapi tidak bisa membuat anggota komunitas tertarik untuk berinteraksi. Padahal agar komunitas Kamu berkembang, tentu interaksi antar anggota sangatlah diperlukan.

 

  1. Tidak fleksibel

Ketika berinteraksi dengan para pelanggan di komunitas yang Kamu dirikan, Kamu mungkin akan membutuhkan panduan. Namun, jangan sampai panduan tersebut membuat Kamu berkomunikasi secara kaku. Kamu harus tetap menyesuaikan cara Kamu berinteraksi dengan setiap pelanggan. Gunakan gaya bahasa yang santai sehingga pelanggan bisa merasa nyaman.

 

  1. Tidak melakukan pendekatan berdasarkan kategori audiens

Kamu tidak bisa menggunakan cara yang sama pada situasi yang berbeda. Cara yang Kamu gunakan untuk berinteraksi dengan anggota komunitas ketika sedang event tentunya akan berbeda dari cara Kamu berinteraksi di media sosial. Gunakan cara pendekatan yang berbeda, berdasarkan jenis audiens sehingga konten yang Kamu buat menjadi sesuai.

 

  1. Fokus pada kuantitas, bukan pada kualitas

Seperti apa komunitas yang berkembang? Beberapa dari kita mungkin menganggap bahwa kesuksesan komunitas akan tergantung pada jumlah anggotanya. Padahal, popularitas di sebuah komunitas bukanlah penentu utama. Justru, Kamu perlu berfokus pada kualitas komunitas tersebut dan bagaimana setiap anggota yang bergabung bisa mendapatkan manfaat.

 

  1. Reaktif terhadap feedback negatif

Tidak ada siapapun yang ingin menerima feedback negatif. Namun kadang-kadang, sebagai pengelola komunitas, kita diharapkan pada situasi seperti ini. Merasa kecewa memang wajar, namun jangan sampai Kamu terbawa emosi dan memberikan respon yang tidak profesional.

 

  1. Tidak memperhatikan proses

Kamu mungkin merasa bahwa komunitas yang Kamu bangun sudah berkembang, berinteraksi, dan berada pada arah yang tepat. Namun, bagaimana cara membuktikan hal tersebut? Tanpa memperhatikan pertumbuhan komunitas, respon anggota komunitas, serta interaksi yang ada di dalamnya, tentunya Kamu tidak akan mengetahui perkembangan komunitas Kamu.

 

  1. Mencoba melakukan terlalu banyak

Banyak pengelola komunitas yang memiliki kesibukan lain selain berfokus pada komunitasnya. Hal ini dapat membuat Kamu kesulitan untuk mengelola komunitas secara optimal. Makanya, Kamu perlu menyiapkan strategi yang tepat sehingga tujuan jangka panjang Kamu bisa tercapai.

 

Sebuah komunitas berperan besar pada kemajuan usaha Kamu, misalnya seperti membangun kepercayaan pelanggan serta meningkatkan brand awareness. Bukan hanya itu saja, interaksi yang Kamu bangun dalam komunitas juga bisa membantu para anggota mengatasi masalah mereka sehari-hari loh!

Share : icon icon