Sebagai konsumen, Kamu mungkin telah memperhatikan beberapa kolaborasi yang dibuat oleh brand favorit Kamu dengan mitra mereka. Kerjasama ini bisa berupa harga khusus, program eksklusif, produk baru, dan masih banyak lagi. Inovasi-inovasi tersebut merupakan hasil dari strategic partnership, yang membutuhkan kerja sama dua pihak atau lebih dan saling membawa dampak positif. Inilah sebabnya strategic partnership adalah salah satu strategi pertumbuhan paling umum yang dimiliki pelaku bisnis.
Berbeda dengan tim pengembangan bisnis yang biasanya menjangkau pelanggan secara langsung, tim strategic partnership akan menjangkau calon mitra bisnis. Keduanya akan membahas peluang yang dapat dieksplorasi bisnis mereka dan bagaimana membuat rencana mereka berhasil. Meski langkah menghadirkan kolaborasi terbilang sederhana, namun ada berbagai pertimbangan yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak. Mari belajar dari Julianto, strategic partnership kami, tentang kebiasaan-kebiasaan yang akan meningkatkan strategic partnership!
[Baca juga: Dari Data Engineer Menjadi Java Developer]
Tetapkan tujuan yang terukur
Sebelum memulai kolaborasi, tim strategic partnership harus menentukan tujuan kolaborasi dengan tepat. Oleh karena itu, perlu untuk mengenal perusahaan tempat Kamu bekerja terlebih dahulu. Bicaralah dengan departemen lain, seperti pemasaran, keuangan, IT, dan operasional, sehingga Kamu akan mengetahui apa yang dibutuhkan dan diharapkan perusahaan dari mitranya.
Selain berbincang dengan tim internal, pria yang biasa disapa Juli ini menemui calon pasangannya untuk saling mengenal. Sebelum membuat keputusan akhir, dia dapat menggunakan diskusi untuk mengeksplorasi peluang bisnis dan memberikan wawasan. Dia juga bertanggung jawab atas setiap aspek kemitraan, seperti produk, IT, dan dokumentasi hukum. Dengan terlibat dalam langkah-langkah tersebut, Juli dan anggota tim strategic partnership lainnya dapat mengukur pencapaian mereka.
[Baca juga: Membangun Kepercayaan Diri dan Saling Mendukung]
Meningkatkan komunikasi antar departemen
Komunikasi mungkin menjadi salah satu aspek paling umum dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga bisa menjadi salah satu hal yang paling menantang, terutama saat Kamu berkomunikasi dengan departemen lain. Menurut Juli, masalah ini bisa disebabkan karena kurangnya komunikasi antar departemen. Selain itu, beberapa orang mungkin merasa canggung untuk meminta konfirmasi atau mengklarifikasi instruksi yang tidak jelas.
Untuk meningkatkan komunikasi antardepartemen, biasanya Juli mengirimkan update tentang kemitraan ke departemen terkait. Meskipun dia tahu siapa yang harus dia hubungi, dia menghindari menghubungi Cashlezians secara pribadi karena bisa membuat orang lain ketinggalan update terkini. Selain itu, sebagai bagian dari strategic partnership, ia harus bekerja dengan berbagai departemen seperti IT, produk, keuangan, risk, BD, dan legal.
Membawa nilai lebih bagi partner dan merchant
Tim strategic partnership bertanggung jawab untuk menilai kerjasama untuk mendukung hubungan yang dinamis. Untuk memastikan efektivitasnya, tim ini menyiapkan perjanjian resmi yang berisi layanan, syarat, tanda tangan, dan durasi kerja sama. Juli dan rekannya juga menjaga hubungan dengan mitra mereka dengan mempresentasikan kemajuan berdasarkan skema kolaborasi.
Dalam kesehariannya, Juli lebih banyak berinteraksi dengan mitra perusahaan. Kontribusinya, bagaimanapun, berdampak positif bagi Merchant Cashlez. Mereka dapat membawa bisnis mereka ke level selanjutnya dengan menyediakan berbagai opsi pembayaran serta mengikuti program bisnis yang ditawarkan oleh mitra Cashlez.
Strategic partnership telah menjadi rencana utama dalam bisnis karena memungkinkan kedua belah pihak untuk mendapatkan keuntungan bersama. Selain itu, juga memperluas bisnis untuk menjangkau pasar baru. Untuk mengimplementasikan komitmen jangka panjang dalam kemitraan, tim strategic partnership memainkan peran penting. Kebiasaan kerja dapat menentukan efektivitas program kerjasama mereka.