Pertumbuhan ekonomi suatu negara didukung oleh banyak faktor. Di Indonesia, salah satu faktor yang mendorong perekonomian ialah pertumbuhan usaha-usaha kecil, baik yang termasuk sebagai sektor tradisional maupun yang termasuk sebagai sektor modern. Usaha-usaha ini sering dikenal dengan istilah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Meskipun termasuk skala kecil, usaha mandiri yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ini sebenarnya memiliki peran signifikan loh. Apalagi, UMKM juga tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, bisnis UMKM juga memiliki beberapa kelebihan, yakni memiliki fokus yang jelas, fleksibel, mudah berinovasi, serta membutuhkan modal yang lebih terjangkau.
Lantas, mengapa UMKM bisa menjadi salah satu penopang perekonomian? Hal ini ternyata dikarenakan kontribusi UMKM pada pendapatan domestik bruto. Jadi, apabila terjadi krisis global, UMKM bisa tetap membantu perekonomian Indonesia agar tetap berkembang. Karena perannya yang penting bagi pondasi ekonomi, pemerintah Indonesia juga terus mendorong pertumbuhan UMKM agar pelaku UMKM dapat berkembang melalui berbagai inovasi produk dan layanan. Semakin besar kemajuan UMKM, maka semakin besar juga lapangan kerja yang dapat diberikan sehingga angka pengangguran di Indonesia dapat berkurang. Berikut ini terdapat tiga kontribusi pelaku UMKM yang memberikan pengaruh positif bagi Indonesia.
Kehadiran UMKM sebagai bisnis berskala kecil sangatlah membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Hal ini dikarenakan UMKM berpotensi untuk menggunakan sumber daya manusia sesuai dengan keahlian dan pengalamannya, mulai dari orang yang bertanggung jawab pada proses produksi, pengiriman, hingga penjualan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM yang diperoleh dari umkm-id.com, UMKM yang produktif dapat mempekerjakan lebih dari 107,6 juta masyarakat Indonesia sehingga memberikan kontribusi pendapatan domestik bruto Indonesia sebesar 60,6%.
Sebagai bisnis yang bisa ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, UMKM juga berperan besar untuk meratakan kondisi perekonomian masyarakat, khususnya yang termasuk sebagai masyarakat menengah ke bawah. Karena seperti yang telah disebutkan, UMKM bisa ditemukan di berbagai tempat, termasuk tempat yang jauh dari pemukiman modern seperti halnya di kota-kota besar. Berkat kehadiran UMKM, kesenjangan ekonomi antara masyarakat menjadi lebih sedikit. Makanya, kehadiran UMKM juga membantu pemerintah untuk mencegah terjadinya urbanisasi secara besar-besaran akibat masyarakat ingin memperoleh penghidupan yang layak di kota.
Kontribusi yang dihasilkan oleh UMKM yang juga berperan penting bagi Indonesia ialah menjadi pemasukan negara dalam bentuk devisa. Seperti yang kita tahu, saat ini tidak sedikit UMKM asal Indonesia yang mampu bersaing di dunia internasional dan mengekspor produk-produknya ke berbagai negara. Bahkan berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2017, devisa negara dari para pelaku UMKM mencapai angka Rp88,45 miliar, yang berarti telah terjadi peningkatan delapan kali lipat apabila dibandingkan pada tahun 2016.
Kontribusi-kontribusi yang dihasilkan oleh UMKM untuk negara sangatlah penting. Maka dari itu, masyarakat dan pemerintah perlu memberikan dukungan kepada pelaku UMKM agar terus berkembang. Selain itu, kita juga perlu mengatasi permasalahan pada keterbatasan teknologi yang kerap membuat pelaku UMKM terhambat untuk mengikuti perkembangan zaman.
Melalui fitur Aplikasi Kasir, laporan transaksi, serta penerimaan pembayaran nontunai, Cashlez mendukung UMKM di Indonesia untuk berkembang dan bersaing di era digital. Melalui produk dan layanan Cashlez, pelaku UMKM bisa mengelola bisnis secara lebih praktis dan aman.
Namun, meskipun UMKM ini memiliki peran penting dan memberikan kontribusi dalam perekonomian indonesia, bisnis UMKM ini juga masih memiliki kelemahan saat beroperasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu untuk memberikan dukungan dan sokongan agar bisnis UMKM ini bisa berjalan dengan lancar. Selain itu ada permasalahan keterbatasan inovasi dan teknologi, hingga kesulitan akses ke sumber pembiayaan yang cukup terbatas.
Dengan mengetahui beberapa permasalahan tersebut, maka pemerintah bisa memaksimalkan belanja daerah melalui APBD untuk mendorong ekonomi masyarakat, menggerakan sektor consumer goods dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk mengurangi dampak ekonomi dan sosial yang bisa terjadi.