Seorang pemilik usaha tentunya juga berperan sebagai pemimpin bagi para staf yang dipekerjakannya. Tidak heran, keberhasilan dalam sebuah bisnis juga sangat dipengaruhi oleh cara Kamu memimpin dan memberdayakan staf. Nah, seperti apa sih pemberdayaan itu? Ketika Kamu bisa memberdayakan pelanggan, maka artinya Kamu mempercayakan anggota tim Kamu untuk bertindak sekaligus membuat keputusan. Selain itu, pemimpin yang memberdayakan anggota timnya juga akan memahami bahwa setiap keputusan dibuat berdasarkan tujuan bisnis Kamu.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kesuksesan sebuah bisnis sangatlah bergantung pada usaha yang dilakukan seluruh tim. Jadi, pencapaian-pencapaian bisnis Kamu bukanlah dihasilkan oleh Kamu seorang sebagai pemilik usaha, melainkan juga kerja sama dari seluruh anggota tim. Makanya, apabila Kamu ingin menjalankan bisnis berkelanjutan, Kamu haruslah memberdayakan staf secara efektif.
Sebenarnya, pemberdayaan di dalam sebuah tim bisa Kamu lakukan melalui budaya kerja yang diterapkan. Sebagai contoh, Kamu memotivasi seluruh tim untuk berkomunikasi secara efektif dan bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Untuk lebih jelasnya, yuk lihat beberapa tips memberdayakan staf dan membangun kerja sama dalam tim berikut ini!
Tidak sedikit pemimpin yang mengeluh kesulitan untuk memberdayakan para staf yang mereka pekerjakan. Ketika Kamu mengalami hal yang sama, jangan sampai Kamu hanya berharap situasi ini bisa berubah dengan sendirinya ya. Sebaliknya, cobalah untuk melakukan evaluasi supaya Kamu bisa mengetahui, mengapa kinerja staf belumlah maksimal. Apabila hal ini disebabkan oleh sistem bisnis yang masih manual, mulailah beralih digital dengan Cashlez. Seluruh transaksi yang masuk bisa tercatat secara otomatis sehingga para staf bisa melakukan hal-hal lainnya.
Sebagai seorang pemimpin, tentunya sudah merupakan kewajiban bagi Kamu untuk memberikan maupun menerima feedback. Makanya, ketika Kamu dan seluruh tim sedang mengevaluasi sebuah proyek bisnis, pastikanlah untuk memberikan feedback secara detail dan bijaksana. Kata-kata seperti “good job” tidaklah memberikan pesan yang spesifik terhadap apa yang perlu dilakukan di masa mendatang. Makanya, Kamu perlu memberikan penjelasan dan mempertimbangkan apa saja hal-hal yang perlu dilakukan untuk proyek selanjutnya.
Selain memberikan feedback yang membangun, Kamu juga perlu memberi tahu para staf mengenai besarnya kontribusi mereka dalam membangun bisnis. Hal ini dapat Kamu lakukan dengan menjelaskan visi bisnis serta hal-hal apa saja yang dapat dilakukan setiap anggota tim untuk berkontribusi sesuai dengan visi tersebut. Melalui langkah ini, Kamu dapat memberdayakan para staf dan memberikan kesadaran terhadap mereka mengenai pentingnya usaha mereka untuk membuat perubahan.
Tentu saja, staf-staf yang bergabung bersama Kamu adalah orang-orang yang Kamu percaya untuk mengerjakan tugas tertentu berdasarkan pengalaman dan keahlian yang mereka miliki. Makanya, Kamu pun perlu melibatkan mereka ketika ada keputusan atau tujuan yang ingin Kamu tentukan. Sementara itu, jika Kamu belum dapat melibatkan mereka, Kamu tetap dapat terbuka terhadap ide-ide dan masukan yang mereka berikan. Hal ini bukan hanya memberdayakan staf di tempat usaha kamu, melainkan juga menginspirasi Kamu untuk mengembangkan bisnis melalui ide-ide menarik mereka.
Pemberdayaan staf bukanlah hal yang bersifat satu arah saja. Soalnya, sebagai pemimpin, Kamu harus memiliki mindset untuk terus berkembang dan belajar dari feedback yang Kamu dapatkan, termasuk feedback dari para staf.