Sudah semestinya pelaku usaha memiliki kepekaan terhadap hal-hal yang terkait dengan bisnisnya. Sebagai contoh, pelaku usaha yang menyadari secara cepat perubahan kebiasaan pelanggan akan mampu untuk melakukan penyesuaian dan membuat bisnisnya tetap lancar. Selain rasa peka, para entrepreneur juga diharapkan bisa mengenali tren-tren yang dilakukan para pelaku usaha untuk memperluas jangkauan bisnisnya.
Pada umumnya, kemunculan tren, termasuk tren dalam bisnis akan dipengaruhi oleh beberapa aspek, seperti aspek waktu dimana sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Puasa. Nah, pada bulan ini, ada beberapa kecenderungan dalam dunia usaha yang wajib kita manfaatkan. Yuk, simak tren bisnis apa saja yang bisa kita gunakan!
Dahulu, kita mungkin hanya melihat peningkatan pelanggan selama Bulan Ramadhan. Namun pada masa kini, bukan hanya pelanggan saja yang meningkat, tetapi juga aktivitas jual beli yang dilakukan secara online. Dilansir dari industri.kontan.co.id, jumlah orang yang mendaftarkan bisnis secara online meningkat hingga 38,3%. Sementara itu, peningkatan transaksi online yang terjadi di Bulan Ramadhan biasanya disebabkan oleh banyaknya diskon dan promosi yang bisa diperoleh pelanggan. Pada umumnya, periode belanja menjelang Lebaran terjadi pada sepuluh hari sebelum lebaran. Sementara itu, jenis produk yang paling populer ialah makanan dan minuman, pakaian, keperluan kesehatan, kecantikan, serta perhiasan.
Salah satu faktor utama yang membuat online shopping banyak digemari ialah prosesnya yang mudah dan cepat. Para pelanggan tinggal membuka website e-commerce, marketplace, maupun media sosial yang Kamu miliki untuk melihat langsung katalog produknya. Setelah itu, mereka tinggal melakukan pemesanan dan menunggu hingga produk dikirim ke alamat tujuan. Tentu saja, kebiasaan ini jauh lebih efisien dibandingkan berbelanja langsung karena pelanggan perlu datang langsung ke tempat Kamu. Apalagi, sekarang ini Kamu juga bisa menyediakan solusi pembayaran tanpa tatap muka dari Cashlez. Cukup kirim link pembayaran ataupun kode QR ke pelanggan, pembayaran akan langsung diproses dan otomatis tercatat di dashboard reporting Kamu.
Selain daya beli yang meningkat, ada banyak juga kesempatan untuk berbuat kebaikan di bulan penuh berkah ini. Maka dari itu, Kamu juga bisa mengadakan kegiatan amal serta mengajak para pelanggan maupun mitra untuk berpartisipasi. Sebagai contoh, Kamu mengadakan campaign donasi untuk membelikan makanan berbuka bagi para pekerja lepas yang sumber dananya berasal pembelian produk. Oleh karena itu, Kamu bisa memberikan informasi kepada para pelanggan bahwa apabila mereka membeli produk tertentu, maka Kamu akan mendonasikan sekian persennya untuk berbagi kebaikan kepada sesama di Bulan Puasa.
Selain melakukan promosi secara langsung, Kamu pun harus mampu untuk memperkenalkan brand Kamu kepada pelanggan. Agar lebih efektif, gunakanlah teknik story telling sehingga Kamu tidak terang-terangan memberikan penjelasan terhadap keunggulan produk-produk Kamu. Metode story telling sendiri dianggap efektif karena lebih berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, Kamu memberikan story telling di media sosial mengenai bagaimana perjuangan seorang ibu untuk berbagi peran di dalam rumahnya. Kondisi ini tentu banyak dialami oleh kaum perempuan sehingga berpotensi menarik banyak perhatian audiens.
Secara umum, kita harus bisa memperluas bisnis kita dari yang hanya berupa toko fisik menjadi bisnis yang ditawarkan secara online. Dengan begitu, kita bisa menjangkau audiens dalam skala yang jauh lebih luas lagi.