Sebagai salah satu pelaku bisnis di Indonesia, pemilik UMKM juga memiliki tantangan-tantangan sendiri. Tantangan-tantangan ini bisa muncul tanpa diduga. Nah, berikut ini terdapat 5 jenis masalah yang paling sering muncul dalam dunia UMKM dan perlu Kamu antisipasi.
Untuk mengembangkan usaha, sebuah bisnis membutuhkan modal, makanya minimnya modal seorang pelaku usaha dapat membuat usaha mereka terhambat. Terdengar klasik, bukan? Namun, Kamu tidak perlu khawatir, pasalnya sekarang ini, ada berbagai cara untuk mendapatkan pendanaan bagi usaha. Salah satunya ialah dengan menggunakan sistem crowdfunding, yakni mendapatkan modal usaha dari orang-orang yang tertarik pada usaha Kamu.
Dalam hal persaingan, produk UMKM juga kerap menghadapi persaingan, baik dalam skala lokal maupun skala internasional. Di pasar mancanegara, produk UMKM juga dapat menghadapi kesulitan untuk bersaing dari segi kualitas, harga, maupun brand identity. Maka dari itu, pelaku UMKM harus bisa terbuka dan ikut serta dalam acara-acara pelantikan agar selalu mengikuti perkembangan pasar.
Biasanya, produk-produk UMKM dipasarkan secara konvensional, sehingga tidak memiliki jangkauan yang luas. Padahal, bisa jadi produk UMKM tersebut banyak diminati. Makanya, untuk mendorong pemasaran yang lebih efektif, seorang pelaku UMKM harus memanfaatkan teknologi informasi, misalnya dengan memasang produk-produk mereka melalui platform online.
Tidak sedikit pelaku bisnis di skala UMKM yang masih mengesampingkan brand produk mereka. Padahal, dengan adanya brand produk, mereka bisa memperlihatkan keistimewaan dan perbedaan produk mereka dibandingkan dengan produk lainnya. Ada berbagai hal yang bisa mereka tonjolkan dalam menciptakan sebuah brand, misalnya dengan menekankan bahwa produk tersebut terbuat dari bahan alami maupun terbuat dari bahan-bahan lokal.
Karena pada awalnya dijalankan secara tradisional, beberapa pelaku UMKM juga masih ragu untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnis, misalnya dalam hal pemasaran, membuat pembukuan, serta produksi barang. Padahal, mereka bisa melakukan penjualan secara lebih praktis, misalnya melalui bantuan teknologi seperti Cashlez yang menerima berbagai transaksi non cash, mulai dari kartu debit/kredit hingga pembayaran digital seperti LinkAja, OVO, GoPay, dan Kredivo.
Meskipun ada masalah dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM, akan selalu ada solusi dibalik kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Hal ini juga akan membuat pelaku UMKM mau terbuka terhadap berbagai kesempatan serta mengembangkan bisnisnya secara lebih luas.