Bisnis percetakan mengacu pada sebuah proses produksi gambar maupun tulisan pada sebuah media melalui tinta. Untuk melakukan produksi, diperlukan juga mesin cetak. Percetakan ini bisa diproduksi dalam jumlah satuan maupun dalam jumlah yang banyak.
Berdasarkan jenis produknya, tentu bisnis percetakan bisa dikategorikan sebagai salah satu bisnis di bidang jasa. Soalnya, saat Kamu menjalankan bisnis di bidang ini, Kamu tidak akan langsung menghadirkan produk maupun memproduksi barang yang Kamu jual. Justru, sebuah produksi akan dilakukan apabila sudah ada permintaan dari pelanggan. Setelah itu, pelanggan juga akan memberikan pembayaran atas jasa yang Kamu berikan. Nah, proses produksi pada bisnis percetakan pada dasarnya dapat dibagi dalam beberapa jenis, seperti 5 teknik percetakan berikut!
Bagi kebanyakan orang, terutama yang tidak bergelut pada dunia usaha printing, teknik yang menggunakan mesin cetak rotogravure mungkin belumlah terdengar familiar. Soalnya, memang jenis printing ini tidak sepopuler digital printing maupun offset printing. Nah, sebenarnya rotogravure mengacu pada salah satu jenis mesin cetak yang memproduksi hasil printing dalam jumlah yang besar. Selain itu, bahan dasar yang digunakan ialah plastik. Selain menghasilkan kualitas gambar yang baik, penggunaan mesin cetak rotogravure juga bisa membuat pelanggan lebih hemat biaya.
[Baca juga: Bisa Dukung Pemberdayaan Perempuan, Ini Perlu Womenpreneur Lakukan!]
Nah, kalau jenis percetakan yang satu ini merupakan salah satu jenis percetakan secara manual. Soalnya, proses sablon dilakukan secara langsung di bagian atas layar yang sebelumnya sudah diberikan tinta serta sudah diberikan media untuk dicetak. Media ini pun jenisnya bisa bermacam-macam, mulai dari plastik, kertas, maupun kain. Biasanya, pemesanan sablon ini dilakukan dalam jumlah yang besar, baik puluhan hingga ratusan. Sementara itu, para pelaku bisnis sablon juga perlu membedakan cara menyablon media berbahan kain dengan media berbahan plastik.
Bisa dibilang, jenis bisnis yang satu ini merupakan salah satu jenis usaha printing yang paling populer. Apalagi, ada berbagai kebutuhan yang bisa dihadirkan oleh jasa digital printing. Beberapa contohnya seperti mug, umbul-umbul, sticker brand, brosur, spanduk, serta kartu. Lantas, mengapa sih jenis usaha yang satu ini cenderung banyak dicari pelanggan? Ternyata, selain bisa mencetak dalam waktu yang relatif tepat, digital printing juga dapat menerima pesanan dalam jumlah yang sedikit!
Jenis percetakan yang satu ini juga dikenal sebagai salah satu jenis percetakan yang fleksibel. Soalnya, teknik percetakan flexo memungkinkan mesin untuk mencetak sebagian besar permukaan media, mulai dari label, film metalik, kardus, kain, dan lain sebagainya. Tidak heran, flexo sering menjadi pilihan bagi pelanggan Kamu yang sedang membutuhkan packaging produk mereka.
[Baca juga: Menyediakan Beragam Jenis Produk, Inilah Potensi Bisnis Percetakan]
Jika digital printing bisa melakukan pencetakan pada bermacam-macam media seperti spanduk dan mug, offset printing justru cenderung menghasilkan produk yang menggunakan bahan dasar kertas. Jadi, para pelanggan yang ingin mencetak buku, kop surat, amplop, brosur, majalah, kardus, paper bag, serta produk lainnya yang menggunakan kertas dan karton dapat memilih jasa offset printing. Biasanya pemesanan untuk offset printing juga akan dilakukan dalam jumlah yang banyak, seperti 1000 atau lebih.
Pembagian jenis-jenis teknik percetakan tentu haruslah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Soalnya, setiap jenis percetakan memiliki hasil yang berbeda-beda. Dan selain menyesuaikan cara percetakan dengan permintaan pelanggan, pastikan juga Kamu menyediakan bermacam-macam jenis pembayaran melalui Cashlez App agar pelanggan bisa transaksi nontunai secara lebih mudah!