Ketika Kamu memberi tahu orang lain bahwa Kamu merupakan pemilik bisnis online, pernahkah ada yang menganggap bahwa bisnis yang Kamu jalankan lebih mudah dibandingkan bisnis offline?
Tidak bisa dipungkiri, memang banyak yang masih beranggapan bahwa bisnis online jauh lebih praktis dibandingkan dengan bisnis offline yang harus menyediakan tempat dan memiliki jam operasional yang terbatas.
Pada dasarnya, menjalankan bisnis online juga membutuhkan banyak usaha loh. Belu lagi, ada berbagai hal yang harus Kamu pelajari dan sesuaikan. Selain itu, Kamu juga bisa mengalami tantangan-tantangan seperti 6 hal berikut ini!
Bagi pebisnis online, membangun kepercayaan pelanggan merupakan hal yang menantang loh! Pasalnya, ketika hendak berbelanja online, pelanggan tidak bisa meninjau produk yang akan ia beli secara langsung. Makanya, untuk membangun reputasi bisnis Kamu, Kamu harus memperlihatkan terlebih dahulu ulasan-ulasan dari pelanggan yang sebelumnya.
Selain itu, Kamu juga harus responsif dan informatif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan. Ketika pelanggan sudah melakukan pembayaran, maka Kamu harus segera memberikan update terkait waktu pengiriman barang serta buktinya apabila produk tersebut sudah dikirimkan.
[Baca juga: Mau Buka Bisnis Kelas Online? Yuk, Ikuti Langkah-Langkah Ini!]
Siapa bilang pelaku usaha online hanya perlu mengirimkan pesanan pelanggan melalui kurir? Kamu juga harus melakukan antisipasi loh apabila sewaktu-waktu nanti terjadi hal di luar ekspektasi yang menyebabkan pelanggan mengajukan proses pengembalian barang ataupun refund.
Tetapkanlah aturan mengenai pengembalian barang dan refund ini dan beri tahukan pada mereka melalui media sosial maupun kemasan paket pengiriman. Hal ini akan mempermudah Kamu dan pelanggan apabila nanti harus melakukan pengembalian barang. Misalnya saja, pengembalian barang atau refund hanya berlaku untuk pelanggan yang mendokumentasikan proses pembukaan paket melalui video.
Mencari pelanggan di platform digital tentu berbeda dengan mencari pelanggan secara langsung. Apalagi, para pelanggan juga memiliki kategori yang berbeda-beda sehingga Kamu juga perlu cermat untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, Kamu hatus terlebih dahulu meningkatkan brand awareness agar para audiens memahami dahulu apa bisnis Kamu dan apa yang Kamu tawarkan. Setelah itu, Kamu bisa memasang sponsor dengan menyesuaikan terlebih dahulu kriteria pelanggan yang cocok.
E-commerce telah menjadi salah satu cara yang dapat Kamu andalkan untuk berekspansi secara online. Akan tetapi, membangun website bisnis yang menarik dan bisa mengkonversi pelanggan bukanlah hal yang bisa dilakukan secara instan.
Kamu juga perlu mengoptimalkan website sehingga desainnya sesuai dengan tema bisnis Kamu serta bisa diakses secara mudah dan cepat tanpa perlu menunggu dalam waktu lama. Dan yang tidak kalah penting, sebuah website juga harus mobile friendly agar mempermudah pelanggan mencari produk sambil bersantai.
[Baca juga: Memiliki Toko Fisik, Masih Relevankah untuk Era Kini?]
Ketika Kamu hendak memasarkan produk, tentu Kamu harus terlebih dahulu mengetahui, seperti apa kategori pelanggan yang sesuai dengan target Kamu.
Selain itu, Kamu juga harus menerapkan berbagai strategi untuk menjangkau pelanggan, misalnya seperti memasang iklan online, mengoptimalkan SEO, serta menjalankan e-mail marketing.
Karena tidak bisa bertemu langsung, mungkin akan banyak pelaku bisnis online yang menyediakan sistem pembayaran secara terbatas. Soalnya, tidak sedikit pelaku usaha online hanya menyediakan satu atau dua opsi pembayaran saja.
Nah, hal ini bisa diatasi dengan menyediakan solusi #TinggalKlik dari Cashlez Link yang bisa Kamu dapatkan disini. Cukup dengan satu opsi ini, pelanggan Kamu bisa bayar melalui online payment, virtual account, debit/credit, serta QRIS!
Pelaku bisnis online dan pelaku bisnis offline memang memiliki perbedaan masing-masing, misalnya dalam hal cara melayani pelanggan. Karena pada dasarnya, tantangan akan selalu ada dalam bisnis apapun, bukan?