Menyimpan dokumen perusahaan merupakan salah satu hal umum yang dilakukan pelaku usaha. Namun, tahukah Kamu bahwa kebiasaan tersebut akan membantu Kamu dalam berbagai hal? Sebagai contoh, ketika Kamu sedang mengurus pajak dalam bisnis, Kamu bisa menemukan dokumen-dokumen yang diperlukan secara mudah, tanpa perlu membuang-buang waktu dan tenaga. Lantas, jenis dokumen apa saja sih yang wajib Kamu simpan? Yuk, cari tahu jawabannya pada penjelasan berikut ini!

 

1. Laporan penjualan

 

Melalui laporan penjualan, Kamu bisa mengetahui seberapa banyak pendapatan yang Kamu peroleh. Nah, untuk mempermudah Kamu melakukan pemantauan, ada fitur Cashlez Reporting yang mencatat seluruh laporan penjualan secara langsung. Jadi, seluruh transaksi bisa Kamu akses kapan saja dan di mana saja. Sementara itu, pastikan juga untuk selalu melakukan penarikan data laporan penjualan. Karena data pada dashboard Cashlez Reporting terhapus secara otomatis dalam empat bulan sekali.

[Baca juga: Millennial Merintis Bisnis Handmade? Siapa Takut!]

 

2. Invoice dari vendor dan supplier

 

Dokumen yang juga wajib Kamu simpan saat mengelola bisnis ialah invoice yang Kamu kirimkan kepada vendor maupun supplier. Invoice tersebut menjadi bukti pembayaran terhadap barang maupun layanan yang Kamu gunakan. Melalui invoice tersebut, Kamu bisa melakukan evaluasi terhadap keuntungan dan kerugian yang Kamu dapatkan. Sementara itu, Kamu juga harus memastikan bahwa setiap invoice telah memiliki keterangan yang lengkap.

 

3. Pengeluaran perlengkapan bisnis

 

Ketika Kamu menjalankan bisnis, tentu ada perlengkapan-perlengkapan lain yang Kamu butuhkan di luar proses produksi. Beberapa contohnya ialah alat tulis, printer, maupun meja untuk kasir. Nah, pengeluaran-pengeluaran ini juga perlu Kamu catat sehingga Kamu mengetahui alokasi dana bisnis Kamu secara detail. 

 

4. Pengeluaran biaya transportasi

 

Sekalipun saat ini Kamu sedang menjalankan bisnis dari rumah, adakalanya Kamu memerlukan transportasi, misalnya saat melakukan delivery ke pada pelanggan atau bertemu dengan calon mitra bisnis. Bukti pengeluaran biaya transportasi tersebut juga perlu disimpan secara rapi agar Kamu dapat menemukannya secara praktis ketika diperlukan. Apabila Kamu menyediakan kendaraan untuk keperluan bisnis, Kamu pun perlu menyimpan detail biaya perawatan serta biaya bahan bakar yang sudah Kamu keluarkan.

[Baca juga: 5 Jenis Usaha Penyewaan yang Menjanjikan, Tertarik Mencoba?]

 

5. Biaya iklan

 

Sebagai salah satu pelaku usaha di era digital, tentu Kamu pun juga dapat memanfaatkan platform online. Melalui platform tersebut, akan ada lebih banyak pelanggan yang bisa Kamu jangkau. Salah satu cara yang dapat digunakan ialah melalui beriklan. Bukti-bukti pembayaran saat menjalankan iklan tersebut pun perlu Kamu simpan secara teratur berdasarkan tanggal pemasangan iklan.

 

6. Bukti pajak penghasilan

 

Saat Kamu sedang mengurus perihal pajak dalam bisnis, bukti pajak penghasilan bisnis Kamu merupakan dokumen yang sangat esensial. Biasanya, bukti pajak penghasilan ini bisa juga Kamu simpan dalam bentuk digital sehingga bisa Kamu akses secara mudah.

 

7. SOP (Standard Operasional Prosedur)

 

Agar bisnis Kamu bisa dikelola secara efektif, Kamu tentu harus menyediakan standar operasional prosedur (SOP). SOP tersebut menjadi acuan bagi Kamu dan tim untuk menjalankan tugas masing-masing, misalnya dalam mengurus penyediaan produk, pemasaran, maupun pencatatan arus kas. Melalui adanya SOP, Kamu bisa memastikan bahwa seluruh tim dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

 

Kelihatannya, menyimpan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan bisnis memang menjadi hal sederhana. Akan tetapi, kebiasaan ini akan sangat membantu Kamu untuk mengelola bisnis secara efisien. Selain itu, Kamu pun juga bisa memastikan bahwa data-data mengenai bisnis Kamu bisa tersimpan secara efektif.

Share : icon icon