Image by pressfoto on Freepik

Siapa sih yang tidak tertarik menjalankan bisnis sampingan? Selain dapat meningkatkan penghasilan, bisnis sampingan juga dapat membantu Kamu untuk meningkatkan keahlian. Makanya, tidak heran apabila bisnis yang satu ini diminati berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa dan pelajar, pekerja kantoran, ibu rumah tangga, hingga pada freelancer.

 

Meskipun memiliki potensi yang besar, masih banyak yang menganggap bahwa bisnis sampingan tidak perlu dikelola seperti bisnis utama. Hal ini dikarenakan anggapan-anggapan mengenai bisnis sampingan yang sebenarnya tidaklah tepat. Apa saja sih anggapan-anggapan tersebut? Simak pada penjelasan di bawah ini!

[Baca juga: Kesulitan Mengelola Bisnis Karena Waktu Terbatas? Begini Cara Mengatasinya!]

 

1. Karena bersifat sementara, bisnis sampingan tidak membutuhkan rekening khusus bisnis

 

Tidak sedikit bisnis sampingan yang bersifat temporer, misalnya seperti bisnis hampers dan bisnis ketupat menjelang Lebaran. Hal ini membuat banyak orang yang beranggapan bahwa bisnis sampingan tidak membutuhkan rekening khusus bisnis. Padahal, memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis merupakan hal yang krusial, terlebih jika jumlah pesanan semakin meningkat. Bisa-bisa, Kamu akan kesulitan untuk memisahkan mana dana pribadi dan mana dana yang dialokasikan untuk bisnis

 

2. Untuk memulai bisnis sampingan, tidak perlu riset mendalam

 

Sebelum memulai usaha, pelaku bisnis biasanya akan terlebih dahulu melakukan riset. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu seperti apa produk dan layanan yang cocok untuk kategori pelanggan. Selain itu, pelaku usaha juga dapat mengetahui, apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi calon pelanggan ketika mereka belum menggunakan produk dan layanan yang mereka tawarkan. Tentu saja, pelaku bisnis sampingan juga perlu menerapkan riset ini dan memahami kecenderungan pelanggannya. Jika tidak, bisa-bisa bisnis sampingan yang tadinya ingin dijalankan malah jadi terhambat.

 

3. Pelaku usaha sampingan tidak memiliki rencana bisnis

 

Karena bukan merupakan sumber penghasilan utama, pemilik bisnis sampingan dianggap tidak perlu menentukan tujuan dan strategi bisnis. Padahal, tujuan dan strategi tersebut sangatlah penting untuk memastikan bahwa setiap langkah dan keputusan yang diambil tepat. Sebagai contoh, menjelang Idul Fitri, Kamu berencana untuk membuka bisnis sampingan kue kering. Agar bisnis kue kering ini berjalan lancar, Kamu harus menentukan kisaran modal yang dibutuhkan, strategi promosi yang diterapkan, serta jenis-jenis kue kering yang akan dijual.

[Baca juga: Berencana Liburan? Inilah Beberapa Pilihan yang Cocok untuk Entrepreneur!]

 

4. Bisa dijalankan seorang diri

 

Dukungan dalam berbisnis, termasuk bisnis sampingan, sangatlah penting bagi seorang pelaku usaha. Dukungan tersebut bukan hanya membantu mereka untuk termotivasi, melainkan juga mendapatkan masukan dan arahan dari orang-orang yang berpengalaman. Jadi, pelaku usaha sampingan bisa mengetahui, apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai target penjualan mereka. Selain itu, mereka juga perlu menyadari bahwa mereka tidak bisa terus-menerus berada di zona nyaman mereka. Justru, mereka harus berani mencoba untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

 

5. Bisnis sampingan tidak membutuhkan strategi marketing

 

Apapun jenis usaha yang Kamu jalankan, Kamu harus menyiapkan strategi untuk mempromosikan produk dan layanan yang Kamu sediakan. Pelaku bisnis sampingan bisa mulai memasarkan produk mereka melalui hal-hal sederhana, seperti memberikan informasi bahwa mereka menyediakan layanan sistem pembayaran non tunai untuk transaksi secara langsung atau online. Selain itu, mereka juga bisa menerapkan promosi berupa potongan harga untuk membuat pelanggan tertarik.

 

Seperti halnya bisnis utama, bisnis sampingan juga harus dikelola secara serius. Untuk itu, pelaku bisnis sampingan harus memiliki kemauan yang kuat dan terus belajar. Yuk, tingkatkan performa bisnis sampingan Kamu melalui solusi pembayaran nontunai Cashlez!

Share : icon icon