Kita semua tahu bahwa menjadi karyawan dan menjalankan bisnis sangat berbeda. Ketika Kamu menjadi full-timer, Kamu diwajibkan untuk bekerja dari jangka waktu tertentu yang sebelumnya telah diinformasikan oleh pemberi kerja. Sedangkan ketika Kamu memiliki bisnis sendiri, kemungkinan besar Kamu tidak akan memiliki waktu kerja yang tetap. Sebaliknya, jadwal Kamu cenderung lebih fleksibel.
Namun, tidak semua pemilik bisnis hanya fokus pada bisnisnya sendiri. Mereka juga dapat memiliki kesibukan lain, atau bahkan masih bekerja penuh waktu seperti Sales Support kami di Kota Medan, Efriza Pratama. Jadi, bagaimana rasanya memiliki pekerjaan sekaligus bisnis? Cari tahu bagaimana seorang karyawan yang menjalankan bisnis dapat tetap produktif dari penjelasan Efriza!
[Baca juga: Belajar Membangun Kepercayaan dengan Tim Cashlez Care]
Ini mungkin masalah paling umum yang dihadapi setiap karyawan saat menjalankan bisnis. Memang benar untuk menjaga agar bisnis tetap berjalan lancar perlu usaha dan tidak sesederhana yang dibayangkan. Ada banyak hal yang harus dilakukan, seperti menyiapkan produk, memasarkannya, dan juga memantau arus kas.
Jadi, menurut Efriza, lebih baik full timer bermitra dengan pemilik bisnis lain atau mengelola bisnis dengan anggota keluarga. Sejak membuka usahanya, Efriza selalu ditemani istrinya. “Selain memiliki seseorang yang bisa kita percaya, kita juga perlu menggunakan waktu kita secara efisien. Di akhir pekan, saya menghabiskan waktu untuk melayani pelanggan yang memesan makanan secara online,” kata Efriza.
Mengembangkan bisnis adalah tentang belajar. Jadi, ketika Kamu ingin berkembang, Kamu perlu mencari tahu potensi yang bisa Kamu gali. Untuk memasarkan produknya, Efriza mempromosikannya kepada rekan-rekannya di kantor yang ternyata memberikan feedback positif untuknya!
Selain itu, Efriza juga berkenalan dengan pengusaha F&B lainnya untuk mengenal lebih jauh bidang bisnis ini. Mereka dapat berbagi wawasan dan memperluas perspektif mereka dalam menjalankan bisnis mereka. Dia juga dapat mengetahui apa yang harus dia tingkatkan, seperti produk baru, promosi, dan banyak lagi.
[Baca juga: Perubahan Memang Tidak Dapat Dihindari, Lantas Bagaimana Kamu Menghadapinya?]
Keistimewaan yang hanya bisa diakses di era digital ini adalah mengoptimalkan kinerja Kamu dengan menggunakan teknologi. Jadi, meskipun Kamu hanya memiliki waktu 24 jam sehari untuk bekerja dan mengelola toko Kamu, ada berbagai solusi yang dapat Kamu coba untuk menghemat lebih banyak waktu dan meninggalkan kebiasaan manual kerja Kamu.
Untuk mengontrol pendapatan dalam bisnisnya, Efriza yang bekerja di Cashlez juga menjadi Merchant Cashlez! Produk yang mudah digunakan dan sistem otomatis yang disediakan Cashlez membantunya memantau transaksi secara efisien!
Dari Efriza, kita dapat menyimpulkan bahwa mengembangkan pola pikir kewirausahaan sangat penting, terlepas dari jalur karir apa yang kita kejar. Berpikir seperti pengusaha memungkinkan kita untuk fokus pada solusi yang dapat kita berikan daripada hanya mengeluh tentang hambatan yang kita hadapi. Bahkan jika Kamu masih ragu sendiri, harap ingat apa yang dikatakan Efriza:
"Mulai aja dulu soal hasil biarkan usaha dan doa yang menjawab"
-Efriza Pratama-
Jadi, sudahkah Kamu membangun pola pikir kewirausahaan Kamu?