Bulan puasa menjadi salah satu kesempatan bagi pelaku usaha untuk memaksimalkan hasil penjualan, baik yang usahanya bersifat tetap maupun yang usahanya merupakan usaha sampingan. Seperti yang kita tahu, ada berbagai jenis usaha yang menjanjikan pada Bulan Ramadhan, salah satunya ialah berjualan takjil. Selain mudah dijalankan, bisnis takjil juga cukup beragam, mulai dari aneka minuman, kolak, hingga camilan seperti gorengan. Nah, apabila Kamu termasuk salah satu pebisnis takjil, jangan lupa ikuti 7 tips berikut ini agar usaha takjil Kamu laris manis!

 

  1. Tentukan terlebih dahulu, ingin memproduksi sendiri atau menjual dagangan orang lain

Sebelum Kamu berjualan takjil, Kamu pertama-tama harus menentukan terlebih dahulu, apakah Kamu ingin membuat takjil sendiri atau menjual takjil yang dibuat orang lain. Jika ingin membuat sendiri, tentu Kamu harus memastikan kualitas rasa dan kisaran harganya. Sementara jika ingin menjual dagangan orang lain, pastikan juga takjil tersebut terjamin kualitasnya. Selain itu, Kamu juga harus menyesuaikan harga penjualan dari harga dasar yang Kamu dapatkan.

 

  1. Lakukan survei terlebih dahulu

Meskipun banyak diburu menjelang puasa, kita tidak bisa memungkiri bahwa persaingan antar pebisnis takjil sangatlah ketat. Maka dari itu, ada baiknya Kamu melakukan survei terlebih dahulu untuk memastikan bahwa takjil yang Kamu buat digemari banyak orang. Bukan hanya itu saja, Kamu juga harus memastikan agar orang-orang dapat dengan mudah melakukan pemesanan, meskipun tidak bisa langsung datang ke tempat usaha Kamu.

 

  1. Ajak orang-orang terdekatmu

Berjualan takjil sendirian menjelang waktu berbuka puasa tentu akan membosankan. Agar Kamu tetap semangat, cobalah untuk mengajak anggota keluarga atau teman-temanmu untuk mempromosikan produk yang Kamu jual. Hal ini akan membantu Kamu untuk menarik calon pelanggan. Apalagi, sekarang ini pemerintah masih berjuang untuk memerangi penyebaran virus Corona melalui pembatasan sosial. Makanya, Kamu harus memanfaatkan media sosial sebaik mungkin.

 

  1. Hitung semua pemasukan dan pengeluaran

Meskipun bisnis yang saat ini Kamu jalankan adalah bisnis sampingan, Kamu tidak boleh meremehkan pendapatan dan pengeluaran yang sudah Kamu lakukan. Karena tanpa memantau keuangan, Kamu tidak bisa mengetahui seberapa berhasil usaha yang Kamu jalankan. Untungnya, pada masa kini, Kamu tidak perlu repot-repot menghitung secara manual karena ada Cashlez yang memiliki fitur pencatatan transaksi gratis. Kamu bisa mengetahui rekapitulasi transaksi secara real time.

 

  1. Kelola waktu Kamu sebaik mungkin

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh penjual takjil ialah waktu yang terbatas. Bahan makanan yang sudah Kamu beli di pagi hari harus Kamu olah maksimal sebelum jam setengah 3 sore agar Kamu bisa langsung menawarkan aneka takjil. Jadi semakin Kamu terlambat menyediakannya, semakin kecil juga kesempatan Kamu untuk mendapatkan pembeli.

 

  1. Perhitungkan jumlah takjil yang Kamu jual

Takjil bukanlah makanan yang bisa tahan lama. Maka dari itu, Kamu sebaiknya memperkirakan berapa jumlah takjil yang bisa terjual dalam satu hari. Karena jika tidak habis terjual, takjil tersebut akan mudah basi. Jadi jika pun nanti ada takjil yang tersisa, Kamu dapat memberikannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

 

  1. Siapkan beragam opsi pembayaran untuk memudahkan pelanggan

Seperti yang sudah dijelaskan, saat ini Indonesia masih terus berjuang memutus rantai penyebaran Covid-19. Makanya, Kamu disarankan untuk mempromosikan takjil secara online. Sementara itu, pelanggan yang hendak membeli juga disarankan untuk bertransaksi jarak jauh, misalnya melalui online payment dari Cashlez Link maupun Virtual Account Artajasa (ATM-B).

 

Di tengah pandemi Covid-19, Kamu tetap bisa lancar berbisnis takjil kok selama bisa melakukan penyesuaian. Sukses selalu untuk bisnis takjil yang Kamu jalankan!

 

 

Share : icon icon