Setiap entrepreneur memang punya kecenderungan masing-masing. Akan tetapi, hal ini wajar kok, soalnya setiap entrepreneur punya mindset kepemimpinannya yang berbeda-beda. Akan tetapi, terdapat beberapa sifat dan kualitas yang bisa membantu kita meniti kesuksesan, baik dalam bisnis skala kecil maupun dalam bisnis berskala besar. Maka dari itu, perhatikanlah dos and donts bagi seorang entrepreneur melalui penjelasan berikut ini!

 

DOs

1. Punya tujuan yang mulia

Bisnis yang Kamu dirikan perlu punya tujuan, bukan hanya sekadar untuk mendapatkan keuntungan, apalagi sampai mengelabui pelanggan. Karena pada dasarnya, sebuah bisnis muncul untuk menjadi solusi bagi masalah. Sebagai contoh, Cashlez App yang hadir untuk membantu para pelaku usaha di Indonesia untuk menerima transaksi pembayaran nontunai secara praktis dan aman serta mengatur bisnis mereka dengan mudah.

 

2. Respek terhadap pelanggan

Entrepreneur yang baik akan memberikan respek yang sama kepada setiap orang, terlepas dari latar belakang mereka. Mereka juga tidak akan memberikan asumsi-asumsi sembarangan kepada siapapun. Kualitas layanan yang diberikan akan sama antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya. Hal inilah yang membuat mereka bisa dihargai oleh para pelanggannya.

 

3. Perhatikan cara Kamu berkomunikasi

Apabila Kamu ingin menunjukkan bahwa Kamu adalah seorang pelaku usaha yang memiliki profesionalisme dan integritas, perhatikanlah cara Kamu berkomunikasi. Soalnya, Kamu tidak boleh berbicara untuk kepentingan diri Kamu sendiri. Sebaliknya, Kamu harus mempertimbangkan momen yang tepat untuk mengungkapkan pendapat.

 

4. Mudah dihubungi

Siapa sih pelaku usaha yang tidak senang jika bisnisnya naik daun? Tentu saja, Kamu bisa berbangga pada diri sendiri, namun jangan sampai membuat Kamu lupa diri. Pelaku usaha yang baik tidak akan arogan serta membanggakan dirinya sendiri. Mereka akan selalu terbuka dan bisa dihubungi oleh orang lain.

 

5. Berani Mengambil Resiko

Sampai saat ini, Kamu memang mengoperasikan usaha Kamu, tetapi Kamu tidak bisa meraih tujuan Kamu secara optimal apabila tidak memperkirakan dan berani untuk mengambil resiko. Lantas, apakah resiko yang dimaksud selalu berhubungan dengan modal usaha? Tentu saja tidak! Resiko-resiko ini bisa saja berupa berani untuk memperkenalkan produk yang berbeda dari biasanya atau berani untuk memberdayakan sekelompok orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

 

Donts

1. Membuang-buang waktu orang lain

Seringkali, kita tidak sadar bahwa cara kita menghargai waktu juga sangat penting. Makanya, ketika Kamu telat bertemu dengan calon mitra, secara tidak langsung Kamu juga sudah merugikannya. Begitu juga halnya dengan pelanggan yang dibiarkan mengantri lama di kasir. Nah, supaya pelanggan Kamu bisa berbelanja dengan praktis, sediakanlah Cashlez App yang bisa terima aneka macam pembayaran nontunai pelanggan.

 

2. Mengabaikan orang lain

Jadilah orang yang ramah dan bisa dihubungi oleh orang-orang yang ada di kontak Kamu. Soalnya, Kamu tidak akan pernah tahu siapa yang nantinya akan berpotensi menjadi pelanggan Kamu. Dan untuk membiasakan hal ini, cobalah untuk melakukan kontak mata, tersenyum, serta menyapa ke orang-orang yang Kamu temui.

 

3. Menyombongkan diri sendiri

Kamu mungkin sudah berhasil membuka cabang bisnis baru atau mendapatkan mitra-mitra tambahan. Namun, jangan sampai pencapaian yang Kamu peroleh malah membuat Kamu menjadi congkak sampai menyombongkan diri sendiri di depan umum. Orang-orang akan lebih menghargai Kamu ketika Kamu tidak langsung menyebutkan pencapaianmu.

 

4. Bersikap seolah-olah rendah diri

Selain menyombongkan diri sendiri,  sikap lainnya yang juga perlu kita waspadai ialah humblebragging alias bersikap seolah rendah diri. Humblebragging dapat berupa ungkapan seperti “Saya sebagai dengan kesuksesan saya yang membuat orang-orang merasa terintimidasi” atau “Bisnis saya yang maju pesat membuat saya dimintai uang oleh orang banyak.” Alih-alih membual seperti ini, lebih baik kita menahan diri dan biarkan orang lain yang memberikan pendapatnya terhadap pencapaian kita.

 

5. Membagikan opini di waktu yang tidak tepat

Kamu mungkin memiliki pemahaman mengenai bidang bisnis yang Kamu jalankan. Kamu juga tahu strategi bisnis yang baik, hal-hal penting, serta hal-hal yang bersifat ekspert. Akan tetapi, apa yang Kamu ketahui ini tidak selalu bisa Kamu ungkapkan. Kamu harus bisa membaca situasi, jika misalnya berada di kelas mentoring bisnis, tentu Kamu bisa membagikan opini Kamu. Namun jika Kamu berada di tempat hiburan, ada baiknya Kamu menahan diri.

Dengan mengetahui dos and donts, Kamu jadi punya acuan bagaimana cara berperilaku sebagai entrepreneur yang baik. Yuk, tetap semangat sekaligus aware dengan bisnis Kamu!

Share : icon icon