Tahukah Kamu? UMKM di Indonesia merupakan penyumbang pelaku usaha terbanyak dibandingkan skala bisnis lainnya. Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, 99,99% pelaku usaha di Indonesia merupakan pemilik UMKM. Tidak heran, pelaku UMKM sering juga disebut sebagai pilar ekonomi. 

 

Walaupun berpotensi besar dan memberikan kontribusi yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi, UMKM di Indonesia juga menghadapi tantangan-tantangan. Hal ini dapat menyebabkan bisnis mereka terhambat. Lantas, apa saja sih hal-hal yang dapat membuat bisnismu tidak berkembang? Cari tahu melalui penjelasan berikut ini!

[Baca juga: 7 Cara Praktis Menyiapkan Pembayaran Non Tunai Bagi UMKM]

 

1. Belum menerapkan pembayaran cashless

 

Tidak bisa dipungkiri, pelaku bisnis masa kini perlu mengintegrasikan usahanya dengan teknologi. Soalnya, ada bermacam-macam solusi teknologi yang akan membantu Kamu. Pada awalnya, melakukan transformasi digital memang terlihat menantang. Akan tetapi, melalui layanan bisnis yang user-friendly seperti Cashlez App, Kamu dapat menyediakan sistem pembayaran cashless secara praktis. Ada bermacam-macam pilihan pembayaran yang dapat digunakan pelanggan, misalnya seperti kartu debit/kredit, QR payment, serta payment link. Bukan hanya itu saja, mengandalkan solusi bisnis berbasis digital juga akan memungkinkan Kamu untuk menerapkan automasi pada bisnis, salah satunya seperti pencatatan transaksi secara real-time melalui Cashlez Reporting.

 

2. Keterbatasan modal dan hambatan pada arus kas

 

Baik modal maupun arus kas sama-sama berpengaruh signifikan untuk kelancaran bisnis. Tanpa memiliki modal yang cukup dan arus kas yang lancar, maka Kamu akan kesulitan untuk membuat bisnis berkembang. Untuk mengatasi hal ini, Kamu bisa mengajukan pendanaan bisnis dan menyertakan laporan penjualan dari fitur Cashlez Reporting sebagai salah satu dokumen pendukung. Bukan hanya itu saja, Kamu yang sudah menjadi merchant Cashlez juga dapat mengajukan pendanaan KoinBisnis.

[Baca juga: Bisnis Terhambat Karena Proses Pembayaran? Ini Solusinya!]

 

3. Mengesampingkan waktu istirahat

 

Saat Kamu membuka bisnis, Kamu mungkin harus bekerja lebih banyak karena ada berbagai hal yang harus dilakukan, mulai dari mempersiapkan produk, pemasaran, penjualan, sampai layanan untuk pelanggan. Akan tetapi, Kamu pun harus selalu meluangkan waktu untuk rehat sejenak dari segala rutinitas yang Kamu lakukan. Soalnya, ketika Kamu terlalu banyak bekerja dan merasa lelah, justru bisnis Kamu yang bisa terhambat. Mungkin saja, rasa jenuh tersebut menyebabkan Kamu membuat keputusan secara tergesa-gesa.

 

4. Menyeimbangkan antara kualitas dan perkembangan

 

Para pelaku UMKM yang ingin mengembangkan produk dan layanannya kerap menghadapi tantangan, misalnya seperti memastikan agar kualitas produk dan layanan tetap terjaga. Alhasil, terdapat pelaku UMKM yang memilih untuk tidak mencoba kesempatan baru dan tetap bertahan dengan model bisnis yang ada. Padahal, kesempatan tersebut bukan hanya dapat mendatangkan lebih banyak profit, melainkan juga memberikan dampak positif bagi pelanggan dan masyarakat.

 

5. Tidak menjangkau kategori pelanggan yang sesuai

 

Kamu sudah menyediakan produk dan layanan unggulan. Akan tetapi, bisnis Kamu masih kesulitan untuk melakukan penjualan. Hal ini bisa saja disebabkan Kamu belum menawarkan produk-produk ke kategori pelanggan yang tepat. Untuk mengatasinya, Kamu perlu mengenali dahulu seperti apa saja kriteria target pelanggan. Apabila Kamu menjual baju-baju formal, maka target pelanggan Kamu mungkin merupakan para pekerja kantoran. Setelah memahami hal tersebut, optimalkan pemasaran melalui penggunaan iklan online, konten website, serta interaksi melalui media sosial.

 

Apapun jenis usaha yang Kamu jalankan, Kamu tentu akan selalu menghadapi tantangan. Namun, ketika Kamu mengenali penyebab-penyebab rintangan tersebut, maka Kamu bisa melakukan antisipasi dan membuat bisnis semakin berkembang. Di antara faktor-faktor di atas, faktor apakah yang pernah membuat bisnismu terhambat?

Share : icon icon