Peluang bisnis wedding organizer kerap menjadi peluang yang diincar banyak orang. Pasalnya, peminat terhadap jasa wedding organizer tidaklah sedikit, belum lagi dengan bayaran yang diberikan. Jika Kamu memiliki passion di bidang hiburan, tentu profesi ini akan semakin menyenangkan untuk dijalankan.

 

Meskipun demikian, tentu saja bisnis di bidang wedding organizer memiliki tantangan tersendiri. Tidak jarang, banyaknya hal yang harus Kamu kerjakan juga bisa menyebabkan Kamu merasa kesulitan. Belum lagi, Kamu juga harus selalu menyesuaikan acara dengan tren masa kini serta permintaan dari pelanggan.

 

Banyaknya tanggung jawab yang harus dilakukan seorang wedding organizer tentu mengharuskan Kamu untuk bekerja secara efektif. Jangan sampai ada hal yang Kamu lewatkan dan berdampak pada kelancaran acara. Maka dari itu, pastikan untuk menghindari 6 kesalahan berikut ini ya!

 

1. Melakukan riset pasar secara tidak tepat

Riset pasar memang menjadi aspek yang harus dipertimbangkan oleh setiap pelaku bisnis, termasuk juga wedding organizer. Makanya, Kamu perlu berusaha untuk mengumpulkan informasi. Selain itu, jangan ragu untuk membangun networking dengan wedding organizer lainnya sehingga Kamu dan rekan bisnis Kamu bisa saling bertukar pengalaman dan pengetahuan.

 

2. Tidak memiliki pengalaman di industri pernikahan

Mungkin, selama ini banyak dari kita yang berpikir bahwa menjadi seseorang wedding organizer tidaklah memerlukan pengalaman atau latar belakang pendidikan tertentu. Akan tetapi, bagaimana cara Kamu membangun reputasi bisnis di bidang ini? Jadi, jika Kamu benar-benar ingin menekuni bisnis di bidang pernikahan, cobalah untuk meluangkan waktu belajar sekaligus menambah pengalaman di industri pernikahan.

 

3. Tidak mempersiapkan perjanjian

Ketika Kamu sudah mendapatkan pelanggan, Kamu perlu mempersiapkan kerangka layanan serta kontrak perjanjian. Hal ini penting agar kedua pihak bisa sama-sama mendapatkan hak dan menjalankan tanggung jawab mereka masing-masing. Beberapa contoh detail perjanjian yang bisa Kamu diskusikan dengan pelanggan, misalnya seperti layanan apa saja yang akan Kamu berikan, berapa lama waktu meeting antara kedua pihak, serta bagaimana jadwal pembayaran jasa wedding organizer.

 

4. Tidak menerapkan kebijakan bisnis

Sebagai seorang wedding organizer, Kamu akan berhubungan dengan banyak klien dan partner. Nah, agar kerja sama antara Kamu, klien, dan partner bisa berjalan secara lancar, kamu pun perlu menerapkan kebijakan sebelum kerja sama dimulai. Kebijakan bisnis ini dapat berupa jadwal operasional Kamu, apakah harga layanan bisa dinegosiasikan atau tidak, dan lain sebagainya.

 

5. Tidak fokus pada strategi pemasaran

Seperti yang kita tahu, bisnis wedding organizer merupakan bisnis yang banyak dicari pelanggan. Maka dari itu, Kamu pun perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat agar bisa menjangkau calon pelanggan. Di era digital seperti sekarang ini, Kamu bisa mulai memasarkan melalui platform online seperti website dan media sosial. Bahkan, sistem pembayarannya pun bisa dilakukan secara praktis melalui fitur link pembayaran di Cashlez Link.

 

6. Minim pengetahuan tentang pengelolaan uang

Untuk menjalankan bisnis yang menguntungkan, Kamu harus memahami dahulu situasi keuangan Kamu. Maka dari itu, perhatikanlah secara detail pengeluaran dan pendapatan yang Kamu peroleh sebagai wedding organizer. Dengan begitu, Kamu bisa memastikan apakah bisnis Kamu berjalan lancar atau tidak.

 

Dengan mengenali apa saja kesalahan yang dapat dilakukan saat mempersiapkan acara pernikahan client, Kamu bisa semakin peka dan berhati-hati. Karena pada dasarnya, seorang wedding organizer sangatlah dinilai berdasarkan caranya mengatur acara.

 

 

Share : icon icon