Apabila Kamu ingin bisnismu semakin berkembang, maka Kamu harus terlebih dahulu melakukan perubahan atau yang juga dikenal sebagai inovasi bisnis. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat banyak pemilik bisnis yang kesulitan untuk menerapkan inovasi yang efektif. Soalnya, Kamu harus memanfaatkan sumber daya yang Kamu miliki sekaligus memantau perkembangan yang ada di industri bisnis Kamu.
Sementara itu, inovasi bisnis biasanya juga sering dikaitkan dengan penggunaan teknologi. Meskipun memang banyak pemilik usaha yang melakukan perubahan melalui kemajuan teknologi, pada dasarnya inovasi bukan hanya berkaitan dengan teknologi saja. Kamu juga memerlukan strategi yang tepat agar inovasi yang Kamu jalankan bisa berpengaruh positif dan berkelanjutan. Nah, untuk mengetahui apa saja jenis-jenis inovasi yang bisa Kamu lakukan, simak penjelasan berikut ini ya!
[Baca juga: Ternyata, Ini 6 Alasan Mengapa Pembeli Masih Suka Belanja Offline]
Sesuai dengan namanya, inovasi ini tidaklah menyebabkan perubahan drastis pada sebuah bisnis, melainkan hanya memberikan tambahan, misalnya pada fitur produk, merek, maupun cara produksi. Biasanya, inovasi tambahan akan dilakukan setelah pemilik bisnis menerapkan perubahan yang signifikan.
Sementara itu, inovasi tambahan biasanya juga merupakan referensi dari berbagai pihak, seperti staf yang Kamu pekerjakan, pelanggan, hingga mitra bisnis. Salah satu contoh inovasi tambahan yang bisa Kamu lakukan apabila Kamu memiliki bisnis makanan ialah menghadirkan layanan pesan antar yang mempermudah pelanggan untuk berbelanja. Sementara untuk bisnis retail, Kamu bisa menyediakan sistem pre-order untuk pelanggan.
Inovasi disruptif mengacu pada perubahan, baik secara teknologi maupun cara mengelola bisnis untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Tidak heran, ketika pemilik bisnis akan melakukan inovasi disruptif, mereka cenderung tidak memperhatikan pesaing bisnis saja, melainkan juga keadaan pasar secara keseluruhan. Maka dari itu, inovasi disruptif bisa dipantau dan menjangkau banyak orang.
Namun, inovasi disruptif merupakan salah satu inovasi yang sulit untuk dilakukan karena sebelum membuat keputusan, Kamu harus terlebih dahulu melakukan pertimbangan mengenai dampak keputusan tersebut terhadap bisnis Kamu.
Apabila Kamu ingin mempertahankan posisi bisnis, maka jangan lupa untuk menerapkan inovasi berkelanjutan. Berbeda dari inovasi yang menghadirkan transformasi, inovasi berkelanjutan justru cenderung fokus untuk mengelola bisnis melalui perkembangan-perkembangan yang sederhana.
Perkembangan tersebut dapat diterapkan pada produk maupun layanan yang tersedia sehingga pengalaman belanja pelanggan dapat meningkat. Sebagai contoh, inovasi berkelanjutan dapat Kamu lakukan melalui penggunaan Aplikasi Bisnis Cashlez yang menyediakan layanan payment gateway. Layanan ini menghadirkan bermacam-macam pilihan pembayaran nontunai.
[Baca juga: Tanpa Inovasi Bisnis, Sebuah Usaha Akan Kesulitan Berkembang, Benarkah?]
Inovasi radikal mengacu pada perubahan yang dilakukan sehingga bisnis tersebut bertransformasi dan menghadirkan cara baru untuk menjangkau market ataupun mengelola bisnis. Inovasi ini dapat terjadi ketika ada perubahan bisnis yang diterapkan secara keseluruhan, misalnya saja seperti struktur organisasi, proses pengelolaan bisnis, serta produk dan layanan yang dihadirkan.
Biasanya, penerapan inovasi radikal ini juga dilakukan melalui penggunaan teknologi sehingga pemilik bisnis dan para stafnya juga menyesuaikan cara mereka mengelola usaha.
Melalui pemahaman terhadap jenis-jenis inovasi, Kamu bisa mengetahui mana jenis inovasi yang Kamu butuhkan untuk membuat bisnismu semakin maju. Selain itu, Kamu pun juga dapat melibatkan seluruh staf untuk mengutarakan pendapat mengenai inovasi yang akan dijalankan. Dan pastinya, jangan lupa untuk mencari referensi dari bisnis lain yang sudah menerapkan inovasi serupa. Yuk, jadi pemilik bisnis yang terus belajar dan terbuka agar usaha Kamu semakin lancar!