Minat yang tinggi terhadap dunia fotografi dapat memotivasi Kamu untuk menjalankan bisnis sendiri. Namun, apakah seorang fotografer bisa menjalankan bisnisnya sendiri? Meskipun Kamu dapat mulai menawarkan jasa fotografi seorang diri, Kamu akan tetap membutuhkan bantuan dari mitra-mitra bisnis lainnya untuk meningkatkan kualitas layanan yang Kamu sediakan.
Maka dari itu, agar bisnis fotografi Kamu semakin berkembang, maka Kamu juga perlu bekerja sama dengan pihak-pihak lain, misalnya saja seperti Make Up Artist, Wedding Organizer, hingga Event Organizer. Kabar baiknya, ada cara praktis loh untuk mempersiapkan rencana kerjasama bisnis Kamu dengan mitra-mitra bisnis. Yuk, cari tahu selengkapnya melalui penjelasan berikut!
[Baca juga: Punya Usaha Fotografi? Kembangkan Bisnismu Melalui 5 Tips Berikut!]
Dalam bahasa Indonesia, niche dikenal sebagai ceruk, yakni bagian dari sebuah industri yang target pelanggannya lebih spesifik. Cara ini akan membantu Kamu untuk menemukan jenis bisnis apa saja yang berpotensi untuk menjadi rekan bisnis Kamu. Apalagi, bisnis fotografi juga beragam, misalnya saja seperti fotografi untuk model, acara pernikahan, hewan dan tumbuhan, produk, acara olahraga, serta seni kreatif.
Sebelum Kamu mengirimkan penawaran untuk kerjasama, mula-mula Kamu perlu terlebih dahulu mempersiapkan proposal penawaran. Melalui proposal tersebut, Kamu bisa memperkenalkan bisnis fotografi secara lebih detail, misalnya seperti jenis layanan dan disediakan dan harga penyewaan jasanya. Kemudian, Kamu juga bisa menjelaskan alasan Kamu menjalin kerjasama serta manfaat-manfaat yang bisa didapatkan oleh kedua pihak.
[Baca juga: 10 Hal yang Wajib Disiapkan untuk Menjalankan Bisnis Fotografi]
Setelah Kamu mengetahui apa saja jenis usaha yang memiliki potensi besar untuk bekerja sama dengan bisnis fotografi yang Kamu jalankan, maka langkah selanjutnya ialah mencari kontak calon-calon partner untuk kemudian dihubungi. Ada bermacam-macam cara untuk melakukan penawaran kerjasama, mulai dari melalui media sosial hingga email bisnis. Dan pastinya, Kamu pun dapat mencari partner melalui referensi dari orang-orang di sekitar Kamu.
Apabila ada calon mitra yang tertarik untuk bermitra dengan Kamu, maka mungkin Kamu dan calon mitra akan melakukan pertemuan terlebih dahulu untuk mendiskusikan detail kerjasama yang akan dilakukan. Setelah itu, Kamu wajib untuk membuat ketentuan kerjasama secara formal. Pada dokumen tersebut, Kamu perlu mencantumkan informasi lengkap mengenai target pasar, hak dan kewajiban setiap pihak, serta mekanisme pengambilan keputusan.
Tentunya, Kamu ingin kerjasama yang terjalin antara bisnis Kamu dan mitra berjalan secara lancar. Maka dari itu, Kamu pun perlu berusaha maksimal sehingga hasil foto yang diambil bisa memenuhi ekspektasi klien dan partner. Gunakan alat-alat untuk mendukung kegiatan pemotretan, mulai dari tripod, backdrop, serta payung softbox. Selain itu, Kamu juga bisa menyediakan software untuk mengedit foto yang telah diambil agar hasilnya semakin menarik.
Sama seperti klien yang menggunakan jasa fotografi, partner yang Kamu ajak berkolaborasi juga berperan penting untuk membuat bisnis semakin berkembang. Maka dari itu, Kamu pun harus membangun kepercayaan para mitra dengan berusaha maksimal pada setiap pekerjaan yang dilakukan. Lakukan komunikasi secara jelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman akibat miskomunikasi.
Kerjasama dengan pemilik bisnis lain akan memberikan fotografer berbagai macam kesempatan untuk meningkatkan layanan sekaligus memperbanyak jumlah klien. Dan pastinya, Kamu pun juga bisa belajar banyak hal dari orang-orang yang bekerjasama dengan Kamu! Jadi, jenis bisnis apa yang ingin Kamu hubungi untuk menjalin kemitraan? Apapun jenis bisnis fotografi Kamu, gunakan Cashlez Payment Gateway untuk menyediakan bermacam-macam layanan pembayaran nontunai pelanggan!