Yunani tetap memprioritaskan protokol kesehatan dalam upaya pemulihannya terhadap sektor pariwisata. Maka dari itu, tidak heran jika setiap kebijakan di sana didasari oleh pandangan epidemiologi. Selain itu, terdapat juga rincian protokol kesehatan di setiap sektor pariwisata, baik dari perhotelan, bus wisata, jasa penyewaan kendaraan, serta alat angkut pariwisata.
Pemerintah setempat akan memastikan bahwa kasus Covid-19 yang terjadi di sekitar pariwisata dapat ditangani secara cepat dan tidak meluas. Sementara itu, untuk memulihkan sektor pariwisata, pemerintah Yunani juga memberikan insentif berupa pengurangan biaya sewa sebesar 40% sejak Agustus 2020. Para pekerja musiman di sektor pariwisata pun mendapatkan insentif.
Upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata bukan hanya dilakukan pada sisi pekerja dan pelaku usaha saja, tetapi juga pada sisi para wisatawan. Tidak heran, pemerintah Yunani membagi-bagikan voucher menginap di hotel-hotel untuk menarik wisatawan dalam negeri. Hal ini juga dikarenakan industri perhotelan merupakan industri yang paling terdampak, dimana tingkat okupansi hotel hanya mencapai 30%-50%.
Pemulihan sektor pariwisata di Singapura mulai dilakukan sejak Singapura membuka perekonomiannya secara bertahap sejak paruh kedua tahun 2020. Untuk menghadirkan pariwisata yang aman di tengah pandemi, Singapura melibatkan beberapa stakeholder pariwisata di Singapura. Sejak tanggal 25 Januari 2021, terdapat 45 tempat wisata, 270 hotel, serta 1.686 tur wisata yang sudah kembali beroperasi.
Sementara itu, para pelaku industri pariwisata di Singapura juga sudah banyak yang menerapkan sertifikasi SG Clean sebagai tanda bahwa pelaku usaha telah mematuhi standar tinggi dalam tingkat kebersihan di tempat mereka. Sementara itu, Badan Pariwisata Singapura yang dikenal sebagai Singapore Tourism Board (STB) juga menawarkan Marketing Partnership Program untuk mempromosikan bisnis pariwisata.
Dukungan dari STB juga diberikan dalam bentuk Business Improvement Plan (BIF) yang memberikan kesempatan kepada para pelaku bisnis di bidang pariwisata untuk beradaptasi sekaligus menghadirkan inovasi. Terdapat pula program kemitraan antara STB dengan payment gateways, pelaku e-commerce, bank, serta agen perjalanan wisata. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan jumlah kunjungan wisatawan.
Pemerintah Spanyol mengalokasikan dana sebanyak 19,53 miliar untuk memulihkan sektor pariwisata di sana. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pariwisata pasca pandemi secara aman serta berkelanjutan. Sementara itu, terdapat strategi "Plan de Impulso" yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas strategi di sana.
Untuk meningkatkan sektor pariwisata, pemerintah menghadirkan kampanye "Destino 360°" yang berarti area wisata 360° aman. Kampanye ini dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi liburan yang aman. Selain itu, terdapat juga upaya untuk mengaktifkan kembali sektor wisata, meningkatkan daya saing bisnis di bidang wisata, serta melakukan pemasaran dan promosi.
Pemerintah Spanyol akan memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat oleh seluruh mata rantai industri pariwisata. Beberapa diantaranya ialah pemandu wisata, hotel, restoran, serta kantor informasi wisatawan. Para pelaku bisnis di bidang pariwisata juga dapat mengakses panduan pencegahan Covid-19, seperti disinfeksi ruangan dan pembatasan kapasitas wisatawan.
Sebagai salah satu negara yang paling terdampak besar akibat pandemi Covid-19, pemerintah Italia berusaha keras untuk memerangi dampak ini, termasuk pada sektor pariwisata. Terdapat kebijakan yang dikeluarkan secara bertahap, yakni Cura Italia pada Maret 2020, Likuiditas pada April 2020, Relaunch pada Mei 2020, serta August Decree pada Agustus 2020. Para pelaku usaha di sektor pariwisata dan hiburan juga memperoleh bantuan langsung senilai maksimal 1.000 Euro per usaha.
Bidang pariwisata dan budaya juga mendapatkan aliran dana sebanyak 5 miliar Euro melalui kebijakan tahap relaunch. Dari jumlah dana tersebut, 2,4 miliar Euro akan digunakan untuk holiday tax credit. Dana ini juga akan dialokasikan sebesar 500 Euro per keluarga di Italia yang akan berlibur ke luar negeri hingga bulan Desember 2020.
Sementara itu, pemerintah Italia juga menerapkan pelarangan PHK (Putus Hubungan Kerja) dan penundaan pajak serta utilitas untuk para pelaku usaha. Hal ini dikarenakan jumlah masyarakat Italia yang bekerja pada industri pariwisata cukup besar, yakni ada 4,2 juta penduduk dari 60 juta penduduk secara keseluruhan. Angka ini juga belum termasuk pekerja lepas serta keluarga yang ditanggung oleh pekerjanya.
Melihat strategi dari negara lain untuk memulihkan sektor pariwisata bisa membantu kita mendapatkan pandangan baru untuk mendukung para pelaku usaha wisata di Indonesia. Menurut Kamu sendiri, cara efektif apa saja yang perlu kita lakukan?