Menjalankan bisnis restoran merupakan salah satu peluang bisnis yang paling banyak diminati. Selain menguntungkan, ada kesempatan-kesempatan lainnya yang bisa Kamu dapatkan, mulai dari melatih kemampuan memasak, menghadirkan layanan untuk pelanggan, hingga mengelola stok dan membeli bahan baku berkualitas dari supplier yang terpercaya. Selain itu, Kamu pun juga akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan para staf.

 

Tentu saja, selain memberikan banyak kesempatan untuk berkembang, bisnis restoran yang Kamu jalankan juga bisa mengalami hal-hal yang tidak terduga, misalnya seperti kekurangan jumlah staf, penurunan pesanan, hingga tambahan biaya untuk keperluan operasional. Mungkin, hal-hal tersebut bukanlah termasuk sebagai hal-hal yang bisa Kamu kendalikan. Akan tetapi, untuk mengatasi tantangan-tantangan pada bisnis restoran, Kamu bisa memulainya dari perencanaan anggaran yang tepat. Yuk, kenali apa saja jenis-jenis anggaran yang harus dialokasikan oleh pelaku usaha restoran!

[Baca juga: Sulit Mengatur Budget Bisnis Restoran? Ini Solusinya!]

 

1. Budget untuk gaji staf

 

Salah satu jenis budget yang harus dialokasikan pemilik restoran ialah gaji untuk para staf yang Kamu pekerjakan, baik secara paruh waktu maupun penuh waktu. Selain itu, Kamu juga perlu mengalokasikan budget apabila Kamu bekerja sama dengan penyedia layanan pengiriman. Alokasi anggaran yang digunakan untuk gaji ini perlu Kamu rencanakan dalam jangka bulanan.

 

2. Keperluan dan maintenance restoran

 

Kamu tentunya akan membutuhkan alat-alat masak dan peralatan untuk mencuci piring agar bisnis restoran Kamu bisa berjalan secara efektif. Jadi, jangan lupa juga untuk mempertimbangkan berapa biaya yang Kamu akan gunakan untuk membeli peralatan tersebut serta estimasi biaya perawatannya. Karena seperti yang kita tahu, setiap alat tentunya akan membutuhkan perawatan agar bisa terus berfungsi secara efektif.

[Baca juga: Pastikan Keamanan Siber Bisnis Kamu Melalui 7 Tips Berikut!]




3. Budget untuk layanan bisnis

 

Karena kita sudah memasuki era digital, pemilik bisnis restoran juga bisa menggunakan bermacam-macam teknologi untuk meningkatkan performa bisnisnya. Jadi, pastikan Kamu juga sudah mengetahui berapa biaya yang akan Kamu butuhkan. Sebagai contoh, melalui layanan pembayaran nontunai dari Aplikasi Cashlez, Kamu tidak akan dikenakan biaya bulanan, namun terdapat biaya per transaksi yang berbeda-beda, tergantung jenis fitur pembayaran yang digunakan.

 

4. Dana darurat

 

Seperti jenis bisnis lainnya, para pemilik restoran juga diwajibkan untuk mempersiapkan dana darurat. Dana ini akan sangat Kamu perlukan pada keadaan-keadaan mendesak yang tidak diperkirakan sebelumnya, misalnya apabila terjadi kenaikan harga bahan pokok ataupun ada biaya tambahan yang tidak bisa ditutupi oleh biaya operasional.

 

5. Budget untuk promosi

 

Bagaimana cara untuk menarik perhatian calon pengunjung agar mereka datang ke restoran? Tentu saja, salah satu cara yang dapat Kamu gunakan ialah melalui promosi, misalnya seperti diskon untuk minimum pesanan sejumlah Rp500.000,- ataupun gratis menu tertentu. Karena termasuk sebagai salah satu jenis pengeluaran, promosi yang nantinya Kamu buat juga harus ditentukan berdasarkan ketersediaan budget terlebih dahulu.

 

6. Biaya untuk mendapatkan sertifikasi

 

Reputasi bisnis merupakan salah satu aspek paling penting yang membuat pengunjung memutuskan untuk melakukan pemesanan. Jadi, agar reputasi restoran yang Kamu buka mengalami peningkatan, Kamu pun perlu meningkatkan layanan dan mendapatkan sertifikasi yang membuktikan bahwa kualitas menu dan layanan di restoran Kamu terjamin. Tentu saja, Kamu pun perlu mengalokasikan dana tersendiri untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.

 

Pemilik restoran yang mengetahui apa saja jenis-jenis anggaran restoran akan lebih mudah untuk mengelola dana yang tersedia. Mereka bisa memperkirakan, mana hal yang harus diprioritaskan dan mana hal yang bisa ditunda terlebih dahulu. Jadi, jenis anggaran apa saja yang sudah Kamu persiapkan untuk restoran Kamu?

Share : icon icon