Agar bisa menjalankan bisnis secara lancar, tentu pelaku usaha membutuhkan strategi-strategi penjualan. Nah, dalam aktivitas jual beli, kita pasti sering sekali mendengar istilah PO alias pre order. Pre order ini memang kerap menjadi andalan bagi pelaku usaha, terutama yang berjualan secara online. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan istilah pre order?

 

Lewat pre order, pelanggan akan bayar terlebih dahulu

 

Jadi, pre order mengacu pada sebuah sistem penjualan yang mendata terlebih dahulu pesanan pelanggan. Jadi, barang yang dipesan pelanggan tidak tersedia secara langsung, melainkan harus dipesan dan membutuhkan jangka waktu tertentu untuk bisa diberikan ke pelanggan. Ketika mengikuti pre order, maka pelanggan akan terlebih dahulu memberikan deposit kepada penjual.

 

Kenapa Kamu harus menyediakan pre order?

 

Lantas, apakah sistem pre order efektif? Tentu saja jawabannya ya. Pasalnya, pre order akan meningkatkan antusiasme pelanggan Kamu terhadap produk yang mereka pesan. Selain itu, pre order juga cocok digunakan pada situasi tertentu, misalnya ketika Kamu sedang meluncurkan produk baru, menghadirkan promosi besar-besaran, atau produk eksklusif yang hanya dihadirkan pada momen tertentu saja seperti momen menjelang Hari Natal.

[Baca juga: Bisa Dipesan melalui Aplikasi, Kini LaundryKlin Sudah Memiliki 140 Cabang]

 

Kiat menjalankan pre order secara efektif

 

Nah, karena sudah memahami keunggulan menerapkan sistem pre order, Kamu pun harus mencari tahu, bagaimana sih cara menerapkan sistem PO yang efektif untuk pelanggan. Maka dari itu, pastikan untuk mengikuti 4 tips berikut ini ya!

 

1. Pahami tugas Kamu dan seluruh staf saat mengadakan pre order

 

Sebagai pemilik usaha, Kamu perlu mendedikasikan diri serta mengajak seluruh tim untuk berkomitmen terhadap rencana pre order yang akan diterapkan. Soalnya, sistem PO juga memutuhkan strategi khusus, mulai dari budget yang dibutuhkan, jenis-jenis barang yang akan ditawarkan, serta mekanisme pemesanan. Bagilah tugas dengan para tim agar sistem PO bisa berjalan lancar, seperti tugas untuk mempromosikan program PO dan penyediaan customer service.

[Baca juga: Adain Referral Program, Apa Untungnya Sih Buat Bisnis?]

 

2. Siapkan timeline pre order berdasarkan sistem usaha Kamu

 

Sebelum kamu menghadirkan pre order, pastikan juga untuk mempersiapkan timeline sebagai acuan Kamu dan tim. Sebagai contoh, sebelum pemberlakuan pre order, Kamu dan tim sudah harus mendata seluruh jenis produk yang akan ditawarkan. Kemudian, sebelum periode PO berakhir, Kamu juga perlu melakukan rekapitulasi pesanan pelanggan. Nah, untuk mempermudah Kamu mendata pembayaran, Kamu bisa menggunakan Cashlez Reporting yang mencatat seluruh transaksi secara otomatis!

 

3. Tunjukkan nilai plus pada produk Kamu

 

Pelanggan Kamu tentu harus punya alasan yang jelas mengapa mereka harus membeli produk yang Kamu tawarkan melalui sistem PO. Makanya, produk-produk yang Kamu hadirkan haruslah memiliki nilai plus dan merupakan produk yang tidak bisa ditemukan secara mudah. Sebagai contoh, apabila Kamu memiliki toko pakaian, Kamu bisa menghadirkan PO untuk baju-baju casual yang terbuat dari bahan material ramah lingkungan.

 

4. Adakan campaign agar pre order Kamu semakin populer

 

Terlepas dari seberapa menarik dan berkualitas produk yang Kamu tawarkan, tentu sistem PO Kamu tidak bisa berjalan lancar ketika tidak ada yang mengetahuinya. Jadi, adakan juga campaign mengenai produk atau promo di tempat usaha Kamu agar para audiens bisa mengetahui informasi mengenai pre order tersebut.

 

Sistem PO pada dasarnya bukan hanya membantu pelaku usaha untuk berjualan secara lebih efektif, tetapi juga bisa memberikan manfaat untuk pelanggan, misalnya seperti mendapatkan produk edisi spesial atau produk yang harganya lebih terjangkau. Jadi, kalau Kamu sendiri termasuk kategori pelaku usaha yang menerapkan sistem PO atau bukan? 

Share : icon icon