Seorang entrepreneur tentunya harus berdedikasi pada bisnis yang ia jalankan. Makanya, ia harus paham segala hal dari A hingga Z mengenai bisnisnya. Lantas, apakah hal ini membuat seorang entrepreneur menjadi kehilangan waktu pribadinya?
Tidak bisa dipungkiri, menerapkan work life balance di dalam dunia entrepreneur memang menjadi salah satu tantangan yang besar. Soalnya, Kamu yang memiliki bisnis pasti memiliki naluri untuk selalu siap siaga dan bisa dihubungi kapan saja. Intensitas dalam mengurus bisnis ini dapat menyebabkan Kamu mengalami stress, bahkan hingga burnout.
Tentunya, tujuan Kamu menjadi entrepreneur tidaklah untuk menghadapi stress serta burnout kan? Makanya, Kamu perlu mengendalikan diri Kamu agar Kamu bisa menerapkan work life balance. Yuk, simak beberapa cara menerapkan work life balance bagi entrepreneur berikut ini!
Ketika ingin menerapkan work life balance, seorang entrepreneur harus terlebih dahulu mengubah mindset mereka. Memang, hal ini adalah tantangan yang paling sulit dilakukan karena Kamu harus mengubah cara Kamu berpikir. Mungkin, selama ini Kamu berpikir bahwa Kamu harus selalu siaga, tetapi kini, Kamu harus berpikir, kapan, dimana, dan bagaimana Kamu seharusnya bertindak secara tepat.
Pada tahap awal membangun bisnis, mungkin Kamu akan melakukannya seorang diri. Namun, seiring dengan berkembangnya bisnis yang Kamu jalankan, Kamu juga harus mulai mengubah cara Kamu mengelola bisnis. Percayakan tugas-tugas tertentu pada staf yang ahli di bidangnya. Sementara itu, untuk melihat laporan penjualan, Kamu bisa mengandalkan Cashlez Reporting.
Tidak bisa dipungkiri, stress dapat muncul ketika Kamu melakukan segala sesuatu secara intens tanpa ada jeda. Maka dari itu, untuk mengatasi hal ini, Kamu perlu memberikan jeda, misalnya istirahat selama 10 menit setelah mengurus bisnis selama 2 jam. Meskipun terlihat sederhana, langkah ini efektif untuk kembali menyegarkan pikiran dan tubuh Kamu.
Jika ingin mencapai kesuksesan, Kamu bukan hanya perlu fokus pada tujuanmu saja, tetapi juga fokus untuk memilah, mana yang berhubungan dengan tujuan Kamu dan mana yang tidak. Jika aktivitas yang Kamu lakukan tidak mendukung tujuan Kamu, maka segeralah berhenti melakukannya. Kamu tidak ingin kan membuang-buang waktu dan tenagamu secara percuma?
Tahukah Kamu? Tidak selamanya penolakan bersifat negatif. Ada kalanya, Kamu juga perlu membatasi diri Kamu untuk tidak melakukan sesuatu. Begitu juga halnya ketika Kamu menjadi entrepreneur. Kamu harus bijak untuk mempertimbangkan, mana hal yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu.
Kemudahan berkomunikasi di era masa kini memang membuat kita lebih mudah mengakses informasi. Namun, hal ini juga bisa menyebabkan Kamu menjadi terpaku pada sarana komunikasi yang Kamu miliki. Untuk menghindarinya, pastikan Kamu memprioritaskan diri Kamu dahulu ya! Jangan sampai, kebiasaan membuka e-mail dan saluran komunikasi lainnya malah menghambat Kamu untuk melakukan aktivitas lain.
Banyak yang masih beranggapan bahwa multitasking adalah pekerjaan yang sangat mengesankan. Bayangkan saja, di dalam satu waktu, seseorang bisa melakukan beberapa hal. Namun pada kenyataannya, multitasking tidaklah membuat Kamu menyelesaikan urusan-urusan secara efektif. Justru, multitasking akan membuat Kamu semakin merasa terbebani.
Mengatur keseimbangan antara urusan bisnis dan urusan pribadi memang bukanlah proses yang instan. Kamu perlu melakukan trial and error untuk bisa menyesuaikan diri antara menjalani keseharian sebagai entrepreneur maupun kehidupan pribadi.