Ketika pandemi Covid-19 pertama kali muncul pada tahun lalu, industri perhotelan menjadi salah satu industri yang paling terdampak. Dilansir dari medan.tribunnews.com, hingga saat ini, tingkat okupansi hotel masih berada di kisaran angka 30% dari seluruh jumlah kamar yang ada. Sementara itu, menjelang Lebaran pada pertengahan Mei nanti, pemerintah juga telah memberlakukan larangan mudik.
Lantas, apakah hal ini membuat harapan untuk memulihkan bisnis perhotelan semakin berkurang? Tentu saja tidak! Ada strategi yang sangat pas bagi para pemilik hotel dan penginapan agar tetap memberikan pelayanan terbaik, yakni melalui tren staycation. Yuk, cari tahu kenapa industri perhotelan wajib menghadirkan staycation dan tips untuk melakukannya!
Sesuai dengan namanya, staycation merupakan gabungan dari kata stay dan vacation yang merujuk pada liburan dengan cara tinggal atau menetap di suatu tempat. Selain itu, berdasarkan Cambridge Dictionary, staycation mengacu pada liburan yang dilakukan di rumah atau di dekat rumah tanpa pergi atau melakukan perjalanan ke tempat lain. Tren vacation sendiri baru populer di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Ada beberapa hal menarik yang bisa dilakukan saat staycation, misalnya seperti bersepeda, rekreasi di taman, menginap di hotel atau villa, serta pergi ke pantai di sekitar daerah tempat tinggal kita.
Meskipun pada Lebaran tahun ini masyarakat Indonesia tetap diminta untuk tidak mudik, namun bukan berarti pelaku bisnis hotel dan penyedia jasa akomodasi lainnya hanya bisa gigit jari. Soalnya, momen ini bisa kita manfaatkan untuk menarik perhatian wisatawan sekitar daerah kita melalui paket staycation. Lantas, apa saja sih manfaat menyediakan staycation?
Menjalani rutinitas tentu bisa membuat para pelanggan kita menjadi jenuh. Apalagi, selama ini mobilitas mereka juga dibatasi karena dianjurkan untuk tetap berada di rumah. Nah, pada libur lebaran yang akan datang beberapa pekan lagi, staycation bisa menjadi alternatif bagi mereka untuk refreshing di luar rumah tanpa melanggar penerapan protokol kesehatan.
Mempertahankan bisnis di tengah pandemi bukanlah perkara yang mudah, apalagi bagi para pelaku bisnis lokal yang usahanya terdampak akibat #SocialDistancing. Nah, melalui kehadiran staycation, kita bisa membantu para penjual souvenir ataupun makanan di sekitar tempat penginapan kita untuk kembali memulihkan usahanya. Menarik bukan?
Biasanya ketika pergi berlibur, para wisatawan harus bersiap-siap untuk melakukan perjalanan antar kota, antar pulau, atau bahkan antar negara. Hal ini tentu membutuhkan budget tambahan. Akan tetapi, melalui penawaran staycation, mereka bisa melakukan liburan sekaligus menghemat budget mereka.
Tahukah Kamu? Dilansir dari dream.co.id, pandemi Covid-19 telah mengubah minat travelling masyarakat Indonesia yang tetap ingin aman selama berlibur. Mereka cenderung memilih staycation. Oleh karena itu, kita pun perlu menyesuaikan produk dan layanan di tempat penginapan kita berdasarkan tren ini.
Setelah mengetahui pengaruh staycation pada industri pariwisata, tentu kita juga perlu mengetahui hal apa saja yang perlu kita lakukan ketika menawarkan paket staycation. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Meskipun termasuk liburan yang low-budget, bukan berarti staycation tidak semenarik liburan lainnya. Makanya, kita perlu fokus pada upaya untuk memberikan pengalaman yang luar biasa, misalnya seperti penyediaan channel TV yang beragam atau penyediaan spot-spot foto yang instagramable. Dengan begitu, pelanggan juga akan merekomendasikan tempat penginapan kita ke orang-orang terdekatnya. Karena pada dasarnya, strategi word of mouth memang sangat efektif, bukan?
Pada masa kini, bukan lagi waktunya untuk bersaing dengan pelaku usaha. Sebaliknya, kita justru perlu mencari kesempatan untuk bersinergi dan bertumbuh bersama dengan para pelaku usaha lainnya. Pada program staycation, kita pun bisa bekerja sama dengan brand lain, misalnya brand penyedia makanan dan minuman agar bisa meningkatkan popularitas kita di kalangan wisatawan.
Hal yang juga krusial ketika menghadirkan layanan staycation ialah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari pengecekan suhu tubuh dan penyediaan form deklarasi kesehatan, transaksi contactless payment dengan Cashlez, sampai pembungkusan alat makan dengan plastic wrap wajib kita lakukan untuk menjamin keamanan dan higienitas di tempat penginapan. Dengan begitu, wisatawan bisa melakukan staycation tanpa rasa khawatir.
Pada dasarnya, kita selalu punya pilihan untuk menentukan perkembangan bisnis kita, bahkan di tengah adanya tantangan sekalipun. Yang penting, kita bisa fokus untuk mencari peluang, bukan fokus pada halangan yang kita alami.