Menjelang musim liburan pertengahan tahun, banyak pelaku usaha hotel yang mulai mempersiapkan diri untuk kembali membuka tempat usahanya berdasarkan protokol keamanan dan kesehatan. Pemerintah Indonesia juga telah mempersiapkan panduan yang dapat digunakan untuk memastikan area hotel tetap bersih dan higienis. Lantas, apa saja ya penerapan New Normal pada industri perhotelan? Yuk, lihat ulasannya melalui penjelasan di bawah ini!

 

  1. Menjaga kebersihan kartu dan kunci kamar hotel

Sebagai benda-benda yang termasuk ke dalam kategori permukaan yang sering disentuh, petugas kebersihan kini juga akan fokus untuk menjaga kebersihan kartu dan kunci kamar hotel. Dilansir dari kompas.com, WTTC (World Travel & Tourism Council) menyarankan pengelola hotel untuk melakukan evaluasi terhadap panduan membersihkan hotel secara berkala. Evaluasi tersebut dapat terfokus pada titik-titik tertentu maupun permukaan yang kerap disentuh pengunjung maupun petugas hotel.

 

  1. Tetap menerapkan pembatasan sosial kepada para tamu

Meskipun era New Normal telah diterapkan, penerapan social distancing harus terus dilakukan guna menjaga keamanan di antara para tamu yang berkunjung. Menurut WTTC, pelaku usaha hotel perlu memasang informasi mengenai pembatasan sosial sehingga para tamu sehingga penerapan ini bisa dilakukan secara efektif. Selain itu, pengelola hotel juga perlu memberikan protokol khusus pada tempat-tempat tertentu, misalnya pembatasan jumlah pengguna lift maupun fasilitas umum seperti tempat fitness.

 

  1. Memberikan pelatihan mengenai protokol kesehatan kepada para petugas hotel

Sebelum melakukan penerapan New Normal, pemilik hotel juga perlu memastikan bahwa seluruh staf telah memahami protokol kesehatan. Maka dari itu, mereka wajib memberikan pelatihan kepada seluruh staf, mulai dari penerapan social distancing sampai melakukan langkah-langkah kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur dan menggunakan masker.

 

  1. Meminimalisir penggunaan barang-barang di hotel

Guna menjaga kebersihan, pengelola hotel perlu memilah, mana saja barang yang diperlukan dan mana saja barang yang dapat disingkirkan. Hal ini efektif untuk meminimalisir kontak fisik dari permukaan benda yang nantinya dapat memicu resiko penularan virus.

 

  1. Menerapkan pembayaran tanpa kontak fisik

Seperti yang kita tahu, kontak fisik pada permukaan benda dapat menjadi salah satu pemicu penularan virus. Oleh karena itu, para pemilik hotel juga disarankan untuk menyediakan transaksi nirkontak sehingga pengguna bisa melakukan pembayaran secara mudah dan praktis. Saat ini, Aplikasi Cashlez telah menyediakan fitur QuickShare yang memungkinkan pelaku usaha untuk mengirimkan kode QR ke pelanggan. Selain itu, terdapat juga Cashlez Link, sebuah online payment yang memudahkan pelanggan bertransaksi melalui kartu kredit/debit mereka tanpa kontak langsung dengan petugas hotel.

 

  1. Menyampaikan protokol New Normal kepada pelanggan

Sebagai penyedia jasa, pengelola hotel wajib menyampaikan protokol New Normal kepada tamu hotel. Komunikasi yang dilakukan haruslah jelas, konsisten, serta dilakukan secara berkala sehingga pelanggan dapat memahami protokol tersebut dengan baik. Komunikasi ini sangatlah penting karena penerapan New Normal adalah hal yang baru dan harus diterapkan secara menyeluruh.

 

  1. Membuka area restoran dan ruang rapat berdasarkan protokol kebersihan

Selain kembali menawarkan kamar penginapan, pengelola hotel juga dapat membuka area restoran maupun ruang rapat hotel berdasarkan protokol kebersihan yang dianjurkan WTTC. Beberapa anjuran tersebut berupa penerapan jarak sosial dan penyemprotan disinfektan,. Bukan hanya itu saja, pemilik hotel juga perlu meminta para staf untuk menjaga keamanan di sana.

 

Penerapan New Normal pada industri pariwisata adalah hal yang sangat penting, baik untuk memastikan keamanan setiap individu maupun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebagai pelaku usaha di bidang ini, apakah Kamu sudah mempersiapkan protokol New Normal.

Share : icon icon