Tujuh Ratus Pelaku UKM Menjawab Masalah Utama Gagalnya Bisnis Mereka, Bagaimana Hasil dan Solusinya?
Menjalankan suatu bisnis memang salah satu hal yang menjadi impian banyak orang.
Siapa yang tidak mau memiliki bisnis sendiri? Bekerja tidak diatur orang lain, berdiri di kaki sendiri dan tentunya jika untung akan masuk ke kantong sendiri juga.
Tapi faktanya, kenyataan tidak seindah itu.
Sama seperti melakukan investasi, menjalankan bisnis juga penuh risiko, terlebih untuk pelaku UKM.
Bahkan, persentase kesempatan mereka meraih keuntungan jauh lebih kecil dibandingkan dari kerugian yang mungkin terjadi.
Berdasarkan hasil riset Small Business Administration (SBA) Office of Advocacy, hanya ada sekitar 80% UKM yang bertahan di tahun pertama.
Selanjutnya, di tahun kelima, persentase pelaku UKM yang mampu bertahan hanya sekitar 45%-50% saja.
Artinya, jika ada 10 toko sepatu yang dibuka tahun 2022, maka hanya akan ada 5 toko yang bertahan hingga tahun 2027.
Angka tersebut bahkan bisa semakin kecil, jika produk yang dijual tidak memiliki ciri khas yang menarik pelanggan.
Di Indonesia sendiri, menurut Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah pelaku UMKM terus meningkat dari waktu ke waktu.
Jumlahnya pun bahkan setara dengan 99,99% dari total usaha yang ada di Indonesia.
Maka dari itu, fenomena di atas tentu akan menjadi rintangan besar bagi perkembangan bisnis di negara ini.
Semakin sedikit orang yang berwirausaha, membuat masyarkat menjadi konsumtif.
Selain itu, jika banyak pelaku usaha yang gulung tikar, tingkat pengangguran akan semakin tinggi.
[Baca juga: Ragu Menyediakan Fitur Installment? Ini yang Perlu Kamu Tahu!]
Dalam hal mengetahui apa saja faktor yang membuat bisnis bisa gagal, Capterra sebuah perusahaan software bisnis di Amerika Serikat melakukan riset dengan 700 respondennya adalah pelaku bisnis.
Melalui riset tersebut dapat disimpulkan apa saja masalah krusial yang membuat banyak bisnis bisa gagal.
Ini 3 masalah krusial dan solusinya!
Berdasarkan riset, ternyata ada sekitar 20% pelaku bisnis yang mengaku sulit mendapatkan karyawan tepat untuk dipekerjakan.
Banyak bisnis yang gagal menemukan karyawan berkualitas sesuai kebutuhan dan keinginan, sehingga tentu mempengaruhi produktivitas bisnis secara langsung.
Tak sampai di situ, banyak juga pernyataan banyaknya turnover dari para karyawan terbaik mereka yang tidak betah dalam bekerja.
Maka dari itu, 40% di antara karyawan yang dianggap terbaik mengajukan pengundruan diri dalam waktu satu tahun kerja.
Hanya kurang dari 20% saja yang loyal dan mau bekerja hingga lebih dari 5 tahun.
Lalu, bagaimana solusinya?
Mulai dengan mencari 3 sampai 5 kandidat untuk setiap posisi bisa menjadi awal yang lebih baik.
Dalam hal ini, Kamu bisa memiliki banyak pilihan, dan tidak fokus hanya kepada satu orang yang mungkin melamar duluan.
Lebih baik lagi jika bisnis Kamu memiliki company blog atau akun media sosial yang menunjukan bagaimana budaya bekerja di tempatmu
Hal ini akan menarik banyak pelamar yang lebih potensial karena mereka sudah melihat lebih dulu bagaimana budaya yang ada di perusahaan Kamu.
Nah, setelah sudah menjadi karyawan, fokusnya adalah membuat mereka menjadi loyal. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
[Baca juga: Jangan Sampai Diabaikan, Inilah Alasan Pentingnya Menjaga Reputasi Bisnis]
Tujuan bisnis dibuat adalah untuk meraih keuntungan.
Maka tentu saja, di setiap periodenya para pelaku usaha ingin keuntungannya terus meningkat.
Tapi perlu diketahui kalau untung yang lebih besar sejalan dengan meningkatkan pembiayaan modal bisnis.
Misalnya seperti ini, katakanlah Kamu mendapatkan keuntungan bersih 50 juta setiap menjual 100 toples kue kering.
Jika, keuntungan tersebut ingin naik dua kali lipat menjadi 100 juta, maka Kamu harus menjual kue kering sebanyak 200 toples.
Nah, untuk memproduksi kue kering tersebut, tentu memerlukan modal yang tidak sedikit.
Banyak pelaku usaha yang sulit mengembangkan usahanya karena terpentok masalah keuangan.
Lalu apa solusi yang bisa dilakukan?
Tenang saja, Kamu bisa menggunakan KoinBisnis dari KoinWorks untuk mendapatkan modal tambahan usaha hingga Rp2 Miliar.
Bunga pun rendah hanya mulai dari 0,75% per bulan.
Pengajuannya juga mudah hanya melalui aplikasi ponsel, dan tanpa memerlukan jaminan apapun.
Masalah krusial selanjutnya adalah semakin sengitnya persaingan dalam bisnis.
Ada sekitar 16% responden yang mengaggap potensi gagalnya bisnis semakin tinggi ketika menghadapi rival bisnis yang semakin kompetitif.
Para kompetitor bergerak sangat cepat dan menunjukan perubahan yang signifikan, sehingga para pelaku bisnis kesulitan dalam menghadapi persaingan tersebut.
Kalaupun mereka ingin bersaing, tapi seringkali merugi karena menetapkan standar terlalu tinggi sama seperti rivalnya.
Padahal sebenarnya, mereka tidak mampu bersaing di level yang sama.
Misalnya, Kamu menjual kue kering dengan harga setara kue dari brand besar.
Tentu saja, sangat sulit bersaing dengan brand besar tersebut karena nama mereka dan cangkupan pasarnya sudah jauh lebih luas.
Lalu, bagaimana solusinya?
Kamu bisa menjual produk yang sama, namun dengan angle berbeda.
Misalnya, menjual kue kering dengan harga mahasiswa dan lebih terjangkau.
Hal ini akan membuat target pasar menjadi bergeser ke kalangan ekonomi menengah ke bawah dan lebih masuk akal untuk melakukan persaingan.
Ketika Kamu dapat mengenali masalah-masalah yang dihadapi pelaku usaha, maka Kamu dapat lebih mudah mencari tahu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Nah, untuk urusan sistem pembayaran, gunakan Cashlez Payment Gateway yang menerima bermacam-macam pembayaran nontunai!