Dalam berbisnis, menyiapkan modal memang menjadi hal yang krusial. Akan tetapi, modal saja tidaklah cukup untuk membuat usaha berjalan lancar. Pelaku usaha harus berupaya agar produknya bisa diterima masyarakat. Maka dari itu, ketika ingin meluncurkan produk baru, Kamu sebaiknya melakukan riset pasar sehingga dapat memahami apa saja yang diperlukan pelanggan. Nah, sebelum mulai melakukan riset pasar, yuk kenali dulu apa saja jenis dan metode riset yang bisa Kamu lakukan!
Jenis Riset Pasar
1. Riset Primer
Ketika melakukan riset primer, maka Kamu akan mencari informasi langsung dari pelanggan. Makanya, riset ini sangatlah penting karena Kamu bisa memperoleh pendapat, ide, serta feedback lainnya yang dibutuhkan pelanggan. Tentunya, informasi ini bisa Kamu gunakan untuk mengoptimalkan produk Kamu. Biasanya, riset primer dilakukan secara tatap muka, namun pada situasi pandemi, riset primer bisa dilakukan secara online. Riset primer sendiri terdiri atas dua jenis, yakni:
2. Riset kuantitatif
Ketika Kamu mencari data yang berupa angka, seperti harga, ukuran produk, dan tren penggunaan produk, maka artinya Kamu sedang melakukan riset kuantitatif. Sebagai contoh, Kamu ingin menjalankan usaha makanan cepat saji, maka Kamu bisa menanyakan pelanggan mengenai jenis makanan yang mereka suka dan seberapa besar porsi yang mereka biasanya makan.
3. Riset kualitatif
Berbeda dari riset kuantitatif yang berdasarkan angka, riset kualitatif justru berfokus pada penjelasan dari pelanggan. Penjelasan ini dapat berupa tanggapan, alasan membeli, kesan, serta pengalaman yang mereka dapatkan ketika berbelanja. Untuk memudahkan riset kuantitatif, Kamu bisa menyiapkan data spesifik seperti pendapatan, gaya hidup, jenis kelamin, dan usia.
4. Riset Sekunder
Jika riset primer dilakukan secara langsung, riset sekunder justru menggunakan data riset dari pihak luar. Tidak heran, riset sekunder bisa dilakukan secara lebih cepat. Terdapat beberapa cara riset sekunder yang bisa Kamu lakukan, misalnya seperti mencari sumber referensi dari beberapa artikel, tren pasar, hingga statistik. Sumber riset sekunder bisa Kamu ambil dari media, lembaga pendidikan, serta pemerintah.
Metode Riset Pasar
Ketika melakukan riset primer, salah satu metode yang bisa Kamu lakukan ialah melalui penyebaran kuisioner. Pada kuisioner tersebut, Kamu harus menentukan apa saja kriteria responden yang Kamu perlukan. Kemudian, tuliskanlah beberapa pertanyaan yang relevan dengan tujuan riset Kamu.
Sama halnya seperti metode kuisioner, survei juga merupakan bagian dari riset pasar. Berbeda dari kuisioner yang pertanyaannya membutuhkan jawaban lebih mendalam, pertanyaan survei biasanya justru dibuat lebih singkat. Jadi, para responden cukup menentukan beberapa pilihan yang telah disediakan.
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan dengan berdiskusi secara langsung dengan beberapa responden riset yang telah dipilih. Melalui diskusi tersebut, Kamu bisa mencatat pendapat pelanggan yang nantinya bisa membantu Kamu untuk membuat keputusan dalam bisnis.
Metode ini merupakan penunjang dari metode survei dan metode kuisioner. Melalui wawancara, Kamu bisa memastikan apakah data yang diberikan responden saat survei telah sesuai atau belum. Tanya jawab ini bisa Kamu lakukan melalui telepon maupun platform online.
Berbeda dari metode wawancara, Kamu tidak perlu mengajukan pertanyaan saat sedang melakukan observasi. Jadi, Kamu hanya perlu mengamati aktivitas yang dilakukan responden.
Melalui adanya riset pasar, Kamu bisa menemukan banyak informasi seputar bidang bisnis yang Kamu jalankan. Dan tentunya, resiko-resiko dalam berbisnis bisa semakin diminimalisir.