Menjelang Idul Adha, bisnis hewan kurban menjadi salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan. Soalnya, pelaku usaha bisa mendapatkan keuntungan berlipat. Tidak heran, banyak pelaku usaha yang tertarik menjalankan usaha ini, meskipun bisnis hewan kurban sering dijadikan sebagai salah satu bisnis musiman.
Tentu saja, agar bisnis kurban berjalan lancar, pelaku usaha harus memahami apa saja hal yang perlu dipersiapkan dan dihindari. Bukan hanya itu saja, pelaku usaha bisnis kurban juga perlu mengetahui apa saja rincian biaya yang diperlukan, misalnya seperti gaji untuk pekerja dan biaya pengelolaan kandang hewan. Apabila tahun ini Kamu juga menjalankan bisnis hewan kurban, pastikan untuk melakukan tips-tips berikut ini!
[Baca juga: Kiat Menjaga Kebugaran bagi Pelaku Usaha]
Usaha ternak kambing bisa dimulai dari modal yang cukup terjangkau, yakni sekitar Rp10 juta. Belum lagi, keuntungan yang bisa didapatkan juga sangat menarik. Pada masa menjelang Hari Raya Idul Adha, kambing termasuk salah satu jenis hewan paling paling banyak dicari. Apalagi, ternak kambing juga tidaklah membutuhkan lahan yang besar seperti ternak sapi. Berikur rincian modal dan peluang keuntungan ternak kambing.
Kandang siap pakai: Rp3 juta
5 pasang kambing usia 5 bulan: Rp 500 ribu x 10 = Rp5 juta
Maka dari itu, diperlukan dana awal sebesar Rp8 juta.
Ternak kambing akan membutuhkan keperluan lain, misalnya seperti pakan dan vitamin serta obat-obatan yang biayanya diprediksi mencapai Rp1 juta per bulan.
Sementara itu, biaya ini belum termasuk biaya apabila Kamu tidak memiliki lahan ternak.
Berapa keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha ternak kambing?
Setelah berusia 15 bulan, satu ekor kambing bisa dijual dengan harga Rp2,5 juta. Hal ini berarti kamu harus merawat kambing selama sepuluh bulan.
Pendapatan yang bisa diperoleh: Rp2,5 juta x 10 = Rp25 juta
Keuntungan yang diperoleh: Rp25.000.000 - Rp9.000.000 = Rp16.000.000
[Baca juga: Tips for Maintaining Fitness for Businesses]
Apabila Kamu ingin menjual sapi sebagai hewan kurban, maka diperlukan modal sekitar Rp 80 juta. Total modal tersebut sudah mencakup investasi awal dan biaya operasional. Berikut rinciannya.
Ternak sapi 5 ekor: Rp10 juta x 5 = Rp50 juta
Peralatan tempat makan dan lainnya: 1 juta
Sewa lahan: Rp15 juta
Kandang: Rp7 juta
Jumlah modal awal: Rp73 juta
Kebutuhan operasional pada bisnis hewan kurban merupakan biaya yang dibutuhkan untuk merawat hewan ternak. Kira-kira, diperlukan biaya sekitar Rp7 juta untuk kebutuhan operasional yang terdiri atas:
Tagihan listrik, air, dan lainnya: Rp1,2 juta
Makanan tambahan: Rp450 ribu per bulan
Konsentrat: Rp3 juta per bulan
Vaksin: Rp450 ribu per bulan
Obat dan Vitamin : Rp1,2 juta per bulan
Jumlah biaya operasional: Rp6,3 juta
Total modal: Rp73.000.000 + Rp6.300.000 = Rp79.300.000
Berapa pendapatan yang dapat dihasilkan?
Sebenarnya, pendapatan yang bisa diperoleh tergantung berapa lama usia sapi ketika diambil. Seekor sapi dapat dirawat selama 6 hingga 12 bulan atau mungkin hingga mencapai usia 3 tahun. Apabila diambil saat berusia 6 bulan, maka seekor sapi dapat dijual dengan harga sekitar Rp25 juta per ekor. Ketika Kamu memiliki 5 sapi berusia 6 bulan, maka kamu bisa mendapatkan Rp 125 juta.
Sementara itu, selain berbisnis hewan kurban, hewan ternak sapi juga bisa menjadi peluang usaha lain, yakni kotoran sapi. Setiap harinya, sapi dapat menghasilkan sekitar 20 kg kotoran. Jadi per bulannya, terdapat sekitar 3000 kg kotoran. Apabila harga per kg kotoran ialah Rp 1500, maka kamu bisa mendapatkan sekitar Rp 4,5 juta rupiah.
Total penjualan yang diperoleh ialah Rp129.500.000. Sementara itu, keuntungan yang bisa didapatkan ialah Rp129.500.000 - Rp79.300.000 = Rp50.200.000
Sebagai salah satu bisnis yang diminati menjelang Idul Adha, bisnis hewan kurban dapat memberikan potensi keuntungan yang besar bagi pelaku usaha. Tentu saja, keuntungan tersebut akan diperoleh apabila Kamu mengelola bisnismu secara tepat. Pastikan asupan hewan kurban terpenuhi secara teratur.