Antonius Sakti Wiradinata

Bagaimana ide dan informasi yang kompleks dapat dijabarkan pada bidang industri? Untuk membuat pembaca memahami produk dengan jelas, kita perlu menggunakan penulisan teknis sebagai strategi komunikasi yang efektif. Tidak seperti creative writing yang merupakan tulisan ekspresif atau persuasif yang menarik, technical writing cenderung lugas dan memberitahu pembaca dengan jelas tentang suatu topik, apakah mereka akan memutuskan untuk menggunakan produk merek tersebut atau hanya menjadi audiens.

 

Penulisan teknis umumnya diperlukan dalam berbagai aspek, seperti teknik penjualan dan teknologi informasi, di mana semua anggota organisasi memerlukan dokumentasi berkualitas tinggi. Ada banyak dokumen yang dianggap sebagai technical writing, seperti data sheet dan dokumentasi troubleshooting. Seorang technical writer intern di Cashlez, Antonius Sakti Wiradinata, berbagi bagaimana ia mengembangkan keterampilan komunikasi melalui pengalaman magang pertamanya di Departemen IT Cashlez.

[Baca juga: Berteman di Tempat Kerja, Perlukah?]

 

Peluang Belajar untuk Mahasiswa IT

 

Sebagai mahasiswa S1 Teknik Informatika, Wira memutuskan untuk mengambil kesempatan magang penulis teknis. Melalui program ini, ia belajar bagaimana membuat dokumentasi tentang FrontEnd, BackEnd, dan banyak lagi. Untuk memulai tugasnya, Wira dulu mengoperasikan Docs, tapi sekarang, ia juga mengeksplorasi tools lain, seperti membuat dokumentasi yang lebih baik.

 

Dari sudut pandang Wira, proses pembelajaran menulis teknis akan efektif bila ia menikmatinya. “Ketika Anda melakukan sesuatu yang Anda sukai, waktu yang dibutuhkan untuk menguasainya akan lebih singkat. Dalam kasus Wira, ia membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk beradaptasi dengan situasi tersebut. Visual Studio Code untuk membuat dokumen HTML dan website berbasis Javascript. Selain menulis, dia juga berfokus pada pengorganisasian, pengeditan, dan penyiapan informasi untuk berbagai proyek IT.

[Baca juga: Konsistensi yang Membangun Loyalitas Pelanggan]

 

Dukungan dan kepercayaan untuk berkembang

 

Mahasiswa S1 yang magang seperti Wira ini tidak hanya mendapatkan keterampilan praktis di industri IT tetapi juga melatih soft skill-nya. Di Cashlez, tim yang sering bekerja dengannya adalah Tim Pengembangan TI. Tim ini terlibat dalam pengembangan produk yang akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

 

Pertama kali bergabung sebagai magang, dia terkesan dengan lingkungan kerjanya yang mendukung. Rekan tim IT dan Pimpinan terbuka untuk berdiskusi dan bersedia membantunya. Budaya kerja yang positif ini memotivasi Wira untuk lebih percaya diri dan mencoba tantangan baru.

 

Wira dan rekan-rekannya dari Departemen IT

Memberikan kontribusi pada era digital.

 

Karir di Cashlez adalah magang pertama Wira, di mana ia bergerak di bidang layanan teknologi keuangan. Di era digital, produk-produk dari Cashlez memberikan solusi bagi pemilik usaha untuk mengoptimalkan sistem pembayarannya, sedangkan Cashlez mendorong penggunaan metode pembayaran nontunai bagi masyarakat. Selain itu, pemilik bisnis juga dapat menyediakan Mesin EDC Cashlez untuk menerima metode kartu kredit/debit.

 

Sebagai bagian dari tim Departemen IT, Wira merasa tertarik untuk mengikuti setiap proyek pengembangan, seperti proyek yang berkaitan dengan Departemen Operasional dan Keuangan. Dia percaya bahwa proyek-proyek ini mendorongnya untuk mengeksplorasi lebih banyak tentang Industri IT. Dokumentasi yang ia siapkan bermanfaat untuk menghemat waktu dan uang pembaca.

 

Menjadi technical writer berarti lebih dari sekadar membuat laporan terperinci. Seseorang juga harus menyiapkan konsep komunikasi yang jelas dengan mempertimbangkan pesan, saluran, pembaca, dan sumber daya. Kesempatan ini sekaligus memperdalam rasa ingin tahu Sakti tentang komunikasi teknis di Industri IT.

Share : icon icon