Usia 20an dan 30an sering kali dianggap sebagai masa-masa yang mengesankan. Soalnya, ketika Kamu memasuki usia tersebut, ada berbagai kesempatan yang bisa Kamu eksplor, baik dari segi karir maupun kehidupan pribadi. Contohnya saja seperti Kamu yang memutuskan untuk membuka usaha. Pastinya, menjadi pengusaha muda memberikan Kamu banyak pengalaman, bukan? Terlebih jika Kamu masih memiliki tanggung jawab yang minim. Tentu, Kamu tidak akan mengalami banyak kesulitan saat membuat keputusan.

 

Meskipun demikian, bukan berarti kehidupan sebagai anak muda tidak ada masalah loh! Justru tidak sedikit orang yang mengalami kecemasan dan ketidakpastian saat mereka berada pada usia 20an hingga 30an tahun. Mereka pada biasanya mempertanyakan lagi mengenai apa sebenarnya tujuan dan rencana yang ingin mereka lakukan. Keadaan ini juga dikenal sebagai quarter-life-crisis (QLC). Lantas, apa sih yang dimaksud dengan QLC dan bagaimana kiat untuk mengatasinya? Cari tahu melalui ulasan di bawah ini ya!

 

Quarter Life Crisis, Tantangan yang dialami generasi muda

 

Quarter life crisis (QLC) mengacu pada masa-masa ketidakpastian dan kebingungan yang membuat seseorang merasa kecewa, terjebak, serta tidak memiliki inspirasi ketika mereka menginjak usia pertengahan 20an dan awal 30an. Ada beragam hal yang dapat menandakan seseorang mengalami QLC, misalnya seperti seorang pemilik usaha yang merasa bisnisnya tidak berkembang dibandingkan rekan-rekannya. Pada dasarnya, terdapat beberapa hal yang bisa menandakan Kamu mengalami QLC, seperti:

 

  • Belum memiliki tekad yang kuat terhadap perjalanan karir, hubungan, maupun tujuan hidup secara keseluruhan
  • Merasa kesulitan untuk menentukan keputusan
  • Tidak memiliki motivasi
  • Kerap merasa lelah, cemas, stress, ataupun depresi
  • Khawatir akan "tertinggal" dibandingkan orang-orang lainnya

 

4 fase yang dapat muncul pada masa Quarter Life Crisis

 

QLC dapat muncul ketika Kamu mengalami masa transisi, misalnya perubahan dari masa kuliah ke dunia kerja. Sementara itu, seseorang yang sedang mengalami QLC juga dapat melalui 4 fase, yaitu:

 

1. Merasa terjebak

 

Pada masa ini, Kamu akan merasa tidak pasti dan terjebak dengan pilihan yang Kamu telah ambil. 

 

2. Kesepian

 

Apabila Kamu mengalami masa ini, maka Kamu akan mengalami rasa sendirian dan terpisah dari hal-hal yang sebelumnya Kamu miliki, baik berupa kelompok pertemanan, lingkungan pekerjaan, maupun pasangan.

 

3. Refleksi

 

Pada tahap ini, Kamu akan mulai melakukan introspeksi dan mengenali diri Kamu sendiri sehingga Kamu akan memahami, apa yang sebenarnya Kamu inginkan.

 

4. Pemahaman

 

Fase ini merupakan fase akhir pada QLC. Ketika Kamu sudah memasuki fase pemahaman, maka Kamu akan memiliki pemikiran yang lebih terbuka, motivasi yang lebih tinggi, serta pandangan positif untuk menyambut masa depan.

 

Atasi Quarter Life Crisis mulai dari diri Kamu sendiri!

 

1. Biasakan untuk berempati

 

Ketika Kamu membiasakan diri untuk berempati pada diri sendiri, Kamu bisa lebih menghargai dan menerima diri Kamu apa adanya. Mungkin, sewaktu masih kecil Kamu sudah menentukan ingin menjadi apa ketika dewasa kelak. Akan tetapi, keinginan tersebut dapat berubah seiring dengan pilihan-pilihan hidup yang Kamu temui. Perubahan ini tentu akan membuat Kamu merasa tidak nyaman, akan tetapi Kamu harus tetap melaluinya sebagai proses untuk menemukan jati diri Kamu.

 

2. Hargai ketidaknyamanan yang Kamu rasakan

 

Tidak bisa dipungkiri, menentukan keputusan tidaklah mudah, apalagi jika Kamu mengalami hal-hal yang membuat Kamu merasa tidak nyaman. Pada saat Kamu sudah menentukan pilihan, maka secara bersamaan Kamu juga akan merasa kehilangan kesempatan-kesempatan lainnya. Hal ini tidak jarang membuat Kamu ragu, apakah Kamu sudah membuat keputusan secara tepat atau belum. Namun, ingatkan bahwa perasaan yang Kamu alami adalah hal yang wajar.

 

Ketika mengalami QLC, Kamu akan berpikir bahwa kenyataan yang Kamu hadapi berbanding terbalik dengan apa yang Kamu pikirkan. Tentu saja, hal ini akan membuat Kamu mengalami krisis identitas dan kurang percaya diri. Di satu sisi, Kamu beranggapan bahwa Kamu belum bisa menjadi diri sendiri. Akan tetapi sebaliknya, Kamu pun belum memahami apa hal yang sebenarnya perlu Kamu lakukan. Nah, untuk mengatasi QLC, beberapa cara berikut ini bisa Kamu lakukan.

 

3. Belajar berani membuat keputusan

 

Membuat keputusan-keputusan besar memang tidak mudah. Ada berbagai pertimbangan yang perlu Kamu lakukan. Namun, Kamu perlu memahami bahwa tidak ada keputusan yang tepat maupun keputusan yang salah. Soalnya, yang paling penting adalah bagaimana cara Kamu membuat pilihan yang akan membuat Kamu berkembang. Jadi, apabila Kamu ingin memahami diri Kamu dan apa yang menjadi tujuan Kamu, mulailah belajar membuat keputusan.

 

4. Selalu melihat kesempatan, bukan ketakutan

 

Pastikan Kamu tidak membuat keputusan dikarenakan rasa takut. Sebaliknya, mulailah untuk fokus melihat kesempatan-kesempatan yang bisa Kamu peroleh berasarkan keputusan yang Kamu buat. Alih-alih hanya membatasi diri dengan anggapan bahwa Kamu tidak bisa meninggalkan posisi Kamu saat ini, justru Kamu dapat mempertimbangkan apa yang Kamu inginkan dan jenis pekerjaan yang Kamu minati. Nah, apabila Kamu ingin mengembangkan kemampuan Kamu, jangan ragu untuk mengikuti beragam kelas online yang ada di Luarsekolah!

 

 

Meskipun Kamu mungkin mengalami banyak kekecewaan pada masa Quarter Life Crisis, periode ini dapat menjadi kesempatan besar bagi Kamu untuk berkembang serta mengenal diri Kamu secara lebih baik lagi.

 

Blog ini merupakan kerjasama antara Luarsekolah dan Cashlez.

Share : icon icon