Sebuah bisnis bukan hanya dapat memberikan pengaruh kepada pemilik, staf, maupun pelanggannya saja, tetapi juga pada aspek lainnya seperti lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Maka dari itu, bisnis yang Kamu jalankan diharapkan dapat memberikan kontribusi melalui penerapan sustainable business alias bisnis berkelanjutan. Tidak heran, dilansir dari ekbis.sindonews.com, survei yang dilakukan oleh PwC memperlihatkan peningkatkan jumlah bisnis yang mengintegrasikan sustainability.

Sementara itu, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan sustainability ialah melalui prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, & Government). Apalagi, ESG juga menjadi salah satu fokus perusahaan untuk beradaptasi di masa pandemi. Namun, perlu diingat bahwa langkah penerapan bisnis yang berkelanjutan ini bukan hanya terfokus untuk mengatasi dampak pandemi saja, tetapi juga merencanakan strategi bisnis di masa depan.

 

Dalam dunia bisnis, apa yang dimaksud dengan berkelanjutan (sustainability)?

Jadi, kalau dalam dunia usaha, bisnis yang berkelanjutan merupakan bisnis yang memberikan dampak positif, baik pada komunitas, lingkungan, maupun masyarakat secara keseluruhan. Sementara itu, bisnis berkelanjutan dapat dikategorikan menjadi dua, yakni pengaruh bisnis pada lingkungan serta pengaruh bisnis pada masyarakat.

 

Apa tujuan penerapan bisnis berkelanjutan?

Melalui penerapan bisnis yang berkelanjutan pada strategi perusahaan, diharapkan perusahaan dapat memberikan kontribusi. Jadi, ketika Kamu dan seluruh tim bisa melaksanakan tanggung jawab dengan baik, maka artinya bisnis Kamu sudah memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.

Sebuah bisnis berkelanjutan akan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, sosial, maupun lingkungan ketika harus membuat keputusan. Kemudian, para pelaku bisnis tersebut akan memantau dampak dari keputusan mereka sehingga mereka dapat memastikan bahwa keputusan yang mereka buat merupakan keputusan tepat. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan mengenai 3 faktor yang harus diperhatikan saat menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan berikut ini!

1. Faktor Lingkungan

Berdasarkan sudut pandang yang satu ini, bisnis berkelanjutan haruslah mencakup aktivitas-aktivitas yang mendukung pelestarian lingkungan serta sumber daya alam. Sebagai contoh, Kamu bisa melakukan langkah sederhana untuk meminimalisir penggunaan kertas melalui Aplikasi Cashlez. Setelah bertransaksi dengan pelanggan, Kamu cukup mengirimkan ­e-receipt melalui SMS.

2. Faktor Sosial

Berdasarkan sudut pandang sosial, sebuah bisnis yang sustainable merupakan bisnis yang dapat menerapkan tanggung jawab sosial, seperti memastikan untuk menggunakan supplier yang berkualitas.

3. Faktor Ekonomi

Seperti yang kita tahu, profit bisnis merupakan salah satu hal yang bersifat krusial untuk memastikan keberlanjutan sebuah usaha. Maka dari itu, sebagai pemilik bisnis, Kamu harus mencari strategi yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis, merekrut staf-staf terbaik, serta menghasilkan profit dalam jangka panjang.

 

Mengapa penting bagi pelaku bisnis untuk menerapkan sustainability?

Selain berkontribusi untuk menghadapi tantangan-tantangan pada masa kini, menerapkan bisnis yang sustainable pun akan mempengaruhi kesuksesan bisnis Kamu. Soalnya, ketika Kamu fokus pada bisnis berkelanjutan, secara tidak langsung Kamu telah memperlihatkan sikap profesional dan kepedulian terhadap seluruh pihak.

Di samping itu, prinsip keberlanjutan juga akan memotivasi Kamu dan tim untuk melaraskan tujuan, misi, dan nilai perusahaan sehingga seluruh tim bukan hanya dapat berkontribusi untuk membangun, mempertahankan, serta meningkatkan reputasi bisnis, melainkan juga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus menemukan peluang-peluang baru untuk perkembangan usaha.

 

Jadi, prinsip bisnis berkelanjutan bukan hanya dilakukan untuk kepentingan satu pihak saja, melainkan kepentingan seluruh pihak agar kita semua dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Prinsip berkelanjutan apa yang sudah Kamu terapkan pada bisnis Kamu?

Share : icon icon