Terlepas dari peran yang kita dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kita semua ingin menjadi manusia yang bermanfaat, baik bagi orang lain maupun lingkungan. Untuk mewujudkannya, kita bisa melakukan berbagai hal, misalnya saja seperti berpartisipasi dalam kegiatan relawan pada bidang yang kita minati. Salah satu Merchant Cashlez, yakni Sekolah Relawan dapat menjadi referensi yang tepat bagi Kamu yang ingin mengembangkan diri di bidang volunteering.

 

Antusiasme Aktivitas Relawan di Indonesia 

Melalui wawancara yang dilakukan secara online, Thea Rahmani, Corporate Secretary Sekolah Relawan menjelaskan bahwa sebenarnya, masyarakat Indonesia memiliki minat yang tinggi dalam hal volunteering. Hal ini dibuktikan dari data Charities Aid Foundation London pada tahun 2018 yang menjelaskan bahwa Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang memiliki tingkat kedermawanan tinggi di dunia. Menariknya, data ini didukung oleh fakta bahwa Indonesia menjadi negara peringkat pertama yang warga negaranya bersedia untuk meluangkan waktu pada aktivitas kerelawanan.

 

Awal Mula Pendirian Sekolah Relawan

Didirikan pada 13 Januari 2013, Sekolah Relawan berfokus pada program pada edukasi kerelawanan, sosial kemanusiaan, pemberdayaan masyarakat, serta advokasi. Lembaga sosial kemanusiaan ini diinisiasi oleh Bayu Gawtama, Dony Aryanto, dan Roel Mustafa. Sebelumnya, Bayu Gawtama dan Dony Aryanto memang berpengalaman lebih dari 20 tahun di dunia kerelawanan, sosial, dan kemanusiaan. Sementara itu, sebelum bertemu dengan Bayu & Dony, Roel Mustafa merupakan seorang pengusaha. Beliau kemudian tertarik juga dengan dunia sosial kemanusiaan dan mendirikan Sekolah Relawan bersama kedua rekannya.

 

Ketika pertama kali didirikan, Sekolah Relawan berfokus pada program peningkatan kapasitas relawan yang dilakukan melalui publikasi di blog. Sesi sharing ini mendapatkan banyak peminat sehingga akhirnya, ketiga pendiri sekolah relawan mulai membuka seminar volunteering yang dikenal dengan “Orientasi Relawan.” Pada kegiatan ini, para relawan dapat mempelajari dasar-dasar dan prinsip-prinsip dalam melakukan aktivitas kerelawanan.

 

Siapa yang bisa bergabung di Sekolah Relawan?

Siapapun Kamu, terlepas dari kalangan manapun, dapat bergabung dan mengikuti pelatihan yang diadakan Sekolah Relawan, khususnya pada program-program sosial kemanusiaan yang karitatif, alias memberikan bantuan secara langsung kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang paling penting, sebelum terlibat langsung dalam kegiatan kemanusiaan, seorang relawan sudah memahami dasar-dasar kerelawanan.

 

Sementara itu, khusus untuk relawan di bidang penanggulangan bencana, para calon relawan diharapkan sudah memiliki keterampilan, seperti yang didapatkan melalui pelatihan dari Sekolah Relawan, yakni Disaster Leadership Training. Selain itu, para calon relawan di bidang kebencanaan juga dapat menunjukkan bukti pengalamannya melalui sertifikasi khusus yang dibutuhkan pada lokasi bencana, misalnya seperti tim medis dan tim psikososial.

 

Selain itu, para calon relawan juga bisa menjadi relawan pendamping masyarakat atau yang lebih dikenal sebagai fasilitator. Para calon relawan ini dapat terlebih dahulu mengikuti Comdev Facilitator Training atau Akademi Komunitas Nusantara yang diadakan oleh sekolah relawan. Selain itu, para calon relawan yang ingin menjadi fasilitator juga perlu memahami teknik pendampingan masyarakat. 

 

Pentingnya mengikuti pelatihan sebelum melakukan aktivitas kerelawanan

Jika kita perhatikan pada ulasan sebelumnya, untuk menjadi relawan, kita diharapkan sudah memiliki pengalaman melalui pelatihan-pelatihan terkait. Lantas, seberapa pentingkah pelatihan bagi calon relawan?

Menurut Thea, antusiasme untuk menjadi relawan merupakan hal yang sangat patut dihargai. , Misalnya saja saat Sekolah Relawan mengadakan aktivitas untuk menanggulangi bencana, tidak sedikit calon relawan yang menawarkan diri untuk berkontribusi. Namun, antusiasme tersebut juga perlu didukung oleh pengetahuan dan keterampilan sehingga relawan tersebut bisa melakukan perannya secara profesional. 

 

“Untuk menjadi relawan tidak cukup jika hanya bermodal semangat, seorang relawan juga harus memahami ilmu kerelawanan, mengetahui dan gelisah dengan permasalahan yang ada di sekitarnya, lalu memiliki kemauan untuk berkontribusi agar dapat memberikan solusi dari permasalahan yang ada,” ujar Thea.

 

Adaptasi Sekolah Relawan selama Pandemi Covid-19 

Sebagai lembaga sosial yang banyak melakukan interaksi langsung dengan masyarakat, tentu saja Sekolah Relawan melakukan banyak adaptasi untuk tetap menjaga keamanan dan kesehatan. Tim Sekolah Relawan menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat melaksanakan program-programnya. Selain itu, Sekolah Relawan juga melakukan berbagai inovasi program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat selama pandemi sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan manfaat dari kehadiran Sekolah Relawan.

 

Salah satu inovasi program yang dicanangkan Sekolah Relawan ialah program Mobile WiFi. Program ini dibuat sebagai solusi untuk membantu pelajar Indonesia memperoleh akses internet dalam kebutuhan belajar sehari-hari. Seperti yang kita tahu, pembelajaran secara daring yang diberlakukan selama pandemi belumlah efektif, terutama bagi pelajar pra sejahtera yang mungkin belum memiliki gadget  maupun paket data.

 

Pemanfaatan solusi pembayaran nontunai dalam memperluas jangkauan Sekolah Relawan

Sebagai mitra Cashlez, sekolah relawan menggunakan berbagai solusi pembayaran nontunai untuk mempermudah para mitra dalam berdonasi dan mendukung program-program Sekolah Relawan. Selain itu, penyediaan transaksi nontunai juga bisa memperluas jaringan donasi yang dilakukan oleh Sekolah Relawan. Lembaga sosial ini sendiri mengetahui Cashlez berdasarkan referensi dari merchant-merchantnya yang sudah terlebih dahulu menggunakan Cashlez sebagai solusi bisnis terintegrasi.

 

Pada 2021 ini, tentunya, Sekolah Relawan akan terus berusaha untuk mengembangkan program yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Dan agar tujuan ini terwujud, Sekolah Relawan juga mengharapkan kesediaan masyarakat untuk saling membantu dan berkontribusi bagi Indonesia yang lebih baik.

 

Share : icon icon