Pada November 2016, Fha bersama rekannya, yakni Nurinda Fauzia atau yang biasa dpianggil Chichi, mendirikan HaloKamu, sebuah usaha yang menjual berbagai produk handmade.
“Pada saat pertama kali buka, tentunya kami sempat merasa gambling,” ujar Fha.
Meskipun demikian, Fha dan Chichi tetap yakin dengan apa yang sudah mereka persiapkan dan rencanakan.
Ketika HaloKamu pertama kali dibuka, Fha dan Chichi menawarkan produk handmade yang desainnya terbuat dari berbagai ilustrasi mulai dari wajah manusia hingga hewan peliharaan. Hal ini jugalah yang menurut Fha menjadi unique selling point dari usahanya. Karena jika biasanya sebuah produk bisa diproduksi dalam jumlah banyak, produk di HaloKamu justru diproduksi sesuai dengan permintaan pelanggan.
Sumber: IG @halokamu.id
“Sebuah produk yang dibuat khusus tentunya akan menjadi lebih bernilai bagi pemiliknya,” ujar Fha
Dalam menjalankan usaha, Fha berbagi peran dengan Chichi. Ketika ada pesanan, Chichi lah yang akan membuat ilustrasi, sementara Fha fokus untuk mempromosikan serta melakukan penjualan, baik secara online maupun secara offline. Menurutnya, kedua metode penjualan tersebut sama-sama penting.
Fha juga kerap bekerja sama dengan pelaku usaha lain yang menjual berbagai souvenir untuk menitipkan produk-produk HaloKamu. Sebelum kemunculan kasus Covid-19 di Indonesia, Fha pun sering mengikuti bazaar sekaligus menyediakan Cashlez Reader Non Printer yang mudah dibawa dan bisa menerima berbagai kartu debit dan kredit. Jadi, Fha tidak perlu repot-repot memikirkan jenis pembayaran apa yang nantinya akan digunakan pelanggan.
Semejak kemunculan pandemi Covid-19 di Indonesia, tentu saja penjualan online jadi lebih mendominasi. Makanya, HaloKamu juga menggunakan fitur Cashlez Link yang bisa menerima pembayaran QRIS, OVO, maupun VA Permata. Menurutnya, penjualan secara online juga punya poin plus, yakni bisa menjangkau lebih banyak pelanggan. Bahkan, Fha juga pernah loh mendapatkan pesanan dari Alaska!
Merasa gambling saat mau buka bisnis? Gak perlu khawatir! Tetaplah percaya diri dan kreatif. Apalagi, kita juga sudah masuk di era yang mengandalkan teknologi yang mempermudah kita untuk mengakses apapun, termasuk persiapan untuk berbisnis.