Beberapa dari kita mungkin percaya bahwa melakukan banyak hal pada waktu yang bersamaan itu menakjubkan. Dibandingkan dengan orang lain yang menyelesaikan tugas mereka satu per satu, multitasker akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tugas sehari-hari mereka. Namun, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa multitasking akan memengaruhi otak dan produktivitas kita. Dilansir dari businessnewsdaily.com, Studi Universitas Stanford yang dilakukan pada tahun 2009 menemukan bahwa multitasker mengalami kesulitan dalam mengalihkan satu tugas ke tugas lainnya. Lebih lanjut, berdasarkan applypsychologydegree.usc.edu, studi dari University of London menunjukkan bahwa partisipan multitasker mengalami penurunan IQ.
 
Namun, kita juga harus mencatat bahwa tantangan melakukan multitask ada di mana-mana. Apakah Anda seorang manajer produk, pemilik restoran, desainer kreatif, guru, atau ibu rumah tangga, Anda harus menangani lebih dari satu tugas pada satu waktu. Sementara itu, masyarakat saat ini juga mengaitkan multitasking dengan wanita pekerja karena mereka biasanya memiliki lebih banyak hal yang harus dilakukan setelah jam kerja. Meski sebenarnya mereka hanya melakukan pekerjaan ekstra, kita meminta Yolandha, Cashlezian dari Yogyakarta, yang merupakan full timer sekaligus ibu rumah tangga, untuk membagikan pandangannya tentang multitasking.
 
Bagi Yolandha, ketika berurusan dengan banyak tugas, kita seharusnya tidak melakukan beberapa hal secara bersamaan, tetapi kita harus memperhatikan setiap langkah prosesnya. Agar lebih produktif, penting untuk membuat daftar tugas dan mengabdikan diri sepenuhnya pada tugas, tanpa gangguan apa pun. Selain itu, kita juga dapat mengerjakan tugas-tugas yang memiliki kesamaan. Dalam kasus Yola sebagai dukungan penjualan, dia biasanya membantu tugas administratif dan menanggapi pertanyaan pedagang. “Selesaikan satu tugas sekaligus sebelum pindah ke tugas lainnya,” kata Yola.
 
Jadi, memperhatikan segala sesuatu yang kita lakukan tidak hanya meningkatkan produktivitas kita, tetapi juga kemampuan kita untuk beradaptasi dalam setiap keadaan. Misalnya, sebagai ibu rumah tangga, Yola harus bisa mengatur waktunya agar bisa menciptakan ruang antara pekerjaan dan keluarga. “Baik itu ibu rumah tangga atau pendukung penjualan, saya harus melakukan beban kerja saya dengan tanggung jawab. Nikmati prosesnya, sukai apa yang Anda lakukan, dan selesaikan tugas Anda. ” Yola juga percaya bahwa seseorang tidak boleh pilih-pilih dalam menangani tanggung jawab karena pada dasarnya semua yang kita lakukan bisa menjadi pelajaran bagi kita.
 
Peran multitask apa yang biasanya Anda lakukan? Mulailah mengatur waktu untuk menyelesaikan daftar tugas Anda. Jangan lupa untuk memeriksa dan memeriksa ulang pekerjaan Anda selama proses berlangsung!
Share : icon icon