Siapa sih yang tidak merasakan dampak pandemi Covid-19? Entah Kamu pekerja, ibu rumah tangga, pelajar, ataupun pelaku usaha, pasti merasakan adanya perubahan akibat kemunculan wabah ini. Jika misalnya Kamu bisa berkumpul bersama teman-teman dekat di akhir pekan, kini kebiasaan tersebut harus dibatasi dan dilakukan berdasarkan protokol kesehatan. Sementara itu, Kamu yang berprofesi sebagai pelaku usaha juga pasti merasakan bagaimana pentingnya beradaptasi agar bisnis Kamu tetap berjalan. Lantas, di tengah ketidakpastian kapan pandemi ini akan berakhir, apa saja sih yang perlu kita lakukan? Yuk, simak inspirasi dari Michelle Hendra atau yang lebih sering dikenal sebagai Michimomo atau Michi, salah satu pendiri Bamsae Korean Food Bar yang berlokasi di Jalan Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

 

Ketika ditemui di Bamsae, Michi menceritakan bahwa Bamsae merupakan bisnis yang dibangun oleh dua pasangan pengantin baru, yakni Michi, sang suami, serta dua rekan bisnisnya. Sebenarnya, persiapan untuk mendirikan Bamsae sudah dilakukan sejak Januari 2020, mulai dari pembuatan konsep desain bar, jenis menu yang disediakan, dan lain-lain. Karena itu, Michi, sang suami, dan kedua rekannya mengira mereka dapat melakukan first opening Bamsae pada akhir Mei 2020. Namun di luar prediksi, muncul wabah Virus Corona yang kemudian membuat pemerintah menetapkan situasi darurat. Keempat pendiri Bamsae ini pun kemudian memutuskan untuk menunda pembukaan korean bar mereka. Tentunya, keputusan ini menjadi tantangan tersendiri karena terdapat keperluan-keperluan operasional yang harus tetap dijalankan.

 

Setelah memasuki masa new normal, Bamsae akhirnya dibuka pada Agustus 2020. Persiapan Michi, sang suami, dan kedua rekannya untuk membuka Bamsae mendapat respon positif dari pelanggan. Ada banyak menu andalan yang sering dipesan, beberapa diantaranya seperti fried chicken, gambas, mala, serta aneka sup andalan Bamsae. Meskipun mengusung konsep Korean Bar, para pendiri Bamsae juga mengkreasikan menu-menunya sehingga menu yang disajikan bukan hanya cocok untuk pecinta makanan Korea, tetapi juga untuk pecinta chinese food dan Indonesian food. Bukan hanya itu saja, Bamsae juga memiliki banyak spot yang instagramable loh!

 

Sebelum membuka bar pada masa new normal, Michi juga sempat kesulitan untuk menyediakan solusi pembayaran nontunai. Untungnya, Michi menyediakan inovasi layanan pembayaran pembayaran dari Cashlez Payment Gateway. Cukup menggunakan Aplikasi dan mesin pembayaran Cashlez, Michi dapat menerima berbagai opsi pembayaran nontunai dari pelanggan, mulai dari kartu debit/kredit, OVO, GoPay, hingga ShopeePay. Selain itu, Cashlez juga menyediakan opsi transaksi tanpa tatap muka seperti Virtual Account dan Online Card Payment. Cashlez bukan hanya menyediakan berbagai fitur transaksi nontunai saja, tetapi juga akses reporting penjualan yang tercatat secara real time. Michi bisa mengakses laporan ini kapan saja dan dimana saja, meskipun sedang tidak berada di Bamsae. Dan hebatnya lagi, Merchant Cashlez juga bisa mengatur jadwal settlement secara otomatis.

 

Sebagai seorang full time content creator, Michi juga menceritakan bahwa pandemi bukan hanya berpengaruh pada korean bar yang ia dirikan. Tidak sedikit pekerjaan Michi yang terpaksa ditunda, atau bahkan dibatalkan, terutama yang berhubungan dengan travelling. Namun, menurutnya keadaan  seperti ini bukanlah alasan untuk menjadi pesimis. Justru, kita bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk menggali potensi-potensi lainnya yang ada pada diri kita. “Yang pasti, kita harus berani keluar dari zona nyaman dan gali terus keahlian-keahlian yang Kamu miliki,” kata Michi. Ia kemudian mencontohkan bagaimana salah satu temannya yang memiliki hobi melukis kemudian dapat menjadikan hobi tersebut sebagai sumber pendapatan.

 

Kehadiran pandemi memang membuat kebiasaan-kebiasaan kita berubah, bahkan tidak jarang memberikan tantangan pada kita. Namun, selama kita tetap optimis dan berani mengeksplor diri, pasti akan ada banyak pencapaian yang bisa kita lakukan, kok!

Share : icon icon