Tren belanja online kini semakin populer di Indonesia karena menawarkan berbagai kemudahan. Beberapa di antaranya seperti promo potongan biaya pengiriman, potongan harga produk, hingga pilihan pembayaran non tunai yang beragam. Tidak heran, banyak pelaku usaha yang menawarkan produk dan layanannya melalui platform online.
Aktivitas berjualan online kerap disebut sebagai electronic commerce (e-commerce). Transaksi di e-commerce dapat dilakukan melalui perangkat elektronik seperti laptop, smartphone, serta tablet. Dilansir dari databooks.katadata.co.id, terdapat 2,36 juta bisnis e-commerce di Indonesia pada tahun 2020. Nah, apabila Kamu juga menjalankan bisnis e-commerce, pastikan untuk mengikuti tips-tips berikut ini agar bisnismu semakin maksimal!
[Baca juga: Berprofesi Sebagai Reseller? Perhatikan Dos dan Don’ts Berikut Ini!]
Kesan pertama berpengaruh penting pada perkembangan e-commerce Kamu. Untuk membuat kesan pertama yang baik, maka pastikan Kamu membuat toko e-commerce secara kreatif, misalnya melalui desain yang meningkatkan pengalaman pengunjung e-commerce. Selain itu, Kamu sebagai pelaku usaha pun juga dapat mengintegrasikan toko online dengan layanan pembayaran link pembayaran Cashlez. Fitur ini membuat pelanggan bisa bertransaksi menggunakan kode QR serta Virtual Account.
Apabila Kamu ingin mengoptimalkan penjualan melalui e-commerce, maka pastikan platform yang Kamu gunakan mobile-friendly. Hal ini dikarenakan smartphone digunakan paling sering di antara perangkat lainnya. Untuk memastikan bahwa e-commerce bisnis Kamu mudah diakses pada perangkat mobile, cobalah melakukan tes yang memperlihatkan tampilan situs bisnis Kamu.
[Baca juga: 6 Tantangan Berbisnis Online, Pernah Mengalaminya?]
Dilansir dari t-sciences.com, manusia merupakan makhluk visual sehingga kita dapat menangkap proses visual lebih cepat dibandingkan teks. Oleh karena itu, Kamu pun perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengisi situs bisnis Kamu menggunakan konten-konten visual. Selain membuat tampilan e-commerce menjadi lebih menarik, proses untuk menambahkan foto-foto pun juga lebih praktis.
Tombol Call-to-Action (CTA) memiliki peran penting untuk meningkatkan angka konversi. Jadi, Kamu harus mempertimbangkan beberapa aspek mengenai tombol CTA yang akan Kamu gunakan. Beberapa diantaranya seperti ukuran, letak, serta warna tombol. Tombol CTA dapat Kamu gunakan untuk bermacam-macam tujuan, misalnya seperti mengajak pengunjung untuk berlangganan newsletter ataupun mendaftarkan diri pada produk bisnis Kamu.
Berbeda dari bisnis offline, bisnis e-commerce tidaklah memerlukan lokasi yang strategis sehingga tidak diakses secara langsung. Para pengunjung yang ingin berbelanja tidak bisa melihat, menyentuh, dan mencoba barang-barang yang ingin mereka beli. Lantas, apa cara yang perlu Kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa produk-produk Kamu terjamin kualitasnya? Tentu saja, Kamu perlu menunjukkan nilai plus bisnis Kamu, misalnya seperti menjelaskan detail produk. Untuk membuat pelanggan semakin tertarik, Kamu juga bisa mengadakan promosi berupa diskon produk ataupun gratis biaya pengiriman.
Informasi yang terdapat pada e-commerce haruslah sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggan. Sebagai contoh, Kamu menambahkan informasi mengenai ketentuan pengiriman dan retur barang agar para pelanggan tidak merasa bingung ketika mereka memerlukan informasi tersebut. Selain itu, informasi mengenai kebijakan pembelian pun akan membantu pelanggan untuk berbelanja secara lebih praktis dan nyaman.
Menjalankan bisnis ecommerce bisa memberikan berbagai keuntungan untuk pelaku usaha dan pembeli. Selain bisa menghemat biaya operasional, Kamu juga bisa melayani pelanggan secara lebih fleksibel. Pastikan juga untuk menerapkan promo dan program menarik untuk pelanggan Kamu ya!