Dahulu, mungkin dompet menjadi salah satu barang yang tidak boleh dilewatkan saat bepergian. Soalnya, tanpa adanya dompet, Kamu akan kesulitan untuk melakukan transaksi. Namun pada masa kini, dompet bukanlah hal yang paling krusial. Sebab ketika dompet Kamu tertinggal, Kamu tetap bisa melakukan pembayaran melalui kode QR dari dompet digital yang ada di telepon genggam.
Seperti halnya barcode, kode QR memiliki pola yang terdiri atas titik berwarna gelap dan terang pada sebuah ruang, termasuk permukaan digital seperti layar telepon genggam. Akan tetapi, berbeda dengan barcode, QR Code bisa menyimpan volume data lebih banyak. Untuk melakukan pembayaran melalui QR Code, maka kita dapat memindai (scan) kode tersebut. Terdapat dua jenis kode QR yang biasa digunakan untuk bertransaksi, yakni:
[Baca juga: Kiat Pemilik Bisnis untuk Tetap Produktif Selama Berpuasa]
Sesuai namanya, kode QR statis tidak berubah-ubah dan terhubung pada sistem pembayaran sebuah bisnis. Maka dari itu, apabila terdapat perubahan sistem, QR statis haruslah diganti. Biasanya, kode QR statis ini ditempel sebagai sticker atau dipasang melalui tent card pada kasir merchant.
Berbeda halnya dengan QR statis, QR dinamis selalu berubah-ubah. Hal ini dikarenakan QR dinamis yang baru akan selalu dicetak setiap ada transaksi.
Kemudahan dan kenyamanan untuk bertransaksi dengan QR Payment ternyata telah dirasakan oleh penggunanya. Apalagi, metode pembayaran ini tidak hanya hadir pada bisnis skala besar saja. Para pemilik bisnis kecil dan menengah pun sudah mulai beralih digital melalui penyediaan fasilitas pembayaran QR. Sementara itu, dilansir dari finansial.bisnis.com, jumlah transaksi menggunakan QR meningkat tajam hingga 331 persen pada tahun 2021. Sementara itu, diperkirakan jumlah pengguna metode pembayaran ini sudah mencapai 12 juta.
[Baca juga: Masalah Utama yang Dapat Menyebabkan Kegagalan Bisnis]
Selain dikategorikan berdasarkan statis dan dinamis, kode QR yang digunakan untuk melakukan pembayaran juga bisa dibedakan dari kode yang dicetak oleh pemilik usaha serta kode yang dicetak dari ponsel pelanggan. Nah, biasanya, apabila kode QR menjadi standar pembayaran, maka pemilik usaha yang akan mencetak kode QR tersebut. Sementara itu, apabila kode QR yang digunakan berasal dari ponsel pelanggan, maka pelanggan perlu membuka aplikasi pembayaran yang mereka gunakan serta menunjukkan kode QR yang kemudian akan discan dari mesin pembayaran merchant.
Selain digunakan untuk bertransaksi secara tatap muka, pilihan pembayaran QR juga banyak diterapkan pada transaksi belanja online. Soalnya, pembayaran QR bisa menjadi alternatif bagi pelanggan yang ingin berbelanja online, namun tidak memiliki akses terhadap online card payment. Proses pembayaran menggunakan QR secara online pun cukup praktis karena pemilik usaha cukup mengirimkan kode QR tersebut ke pelanggan, kemudian pelanggan dapat memindai dan melakukan pembayaran.
Pada era digital, terdapat bermacam-macam aplikasi e-wallet maupun m-banking yang memberikan fasilitas pembayaran QR. Lantas, apakah Kamu sebagai pemilik bisnis harus menyediakan semua sistem pembayaran tersebut? Tentu saja tidak! Melalui Cashlez App, Kamu cukup melakukan upgrade fitur NOBU QRIS untuk menerima bermacam-macam jenis pembayaran QR dari pelanggan. QRIS sendiri merupakan standar kode QR yang telah diintegrasikan oleh Bank Indonesia serta Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia.
Pembayaran menggunakan kode QR menjadi salah satu alternatif pilihan pembayaran digital yang praktis, mudah, serta aman. Cukup melalui ponsel genggam, pelanggan Kamu dapat langsung melakukan transaksi. Apalagi, buktinya juga sudah tercatat secara otomatis sehingga Kamu dan pelanggan bisa saling mengecek arus kas masing-masing. Nah, kalau Kamu sendiri, apakah sudah menyediakan metode pembayaran yang satu ini?