Apakah Kamu tahu, apa istilah bagi seseorang yang menjalankan bisnis atau memiliki bisnis sendiri? Betul! Mereka dapat disebut sebagai wirausaha maupun wiraswasta. Istilah wiraswasta muncul pada akhir tahun 1970an pada teori ekonomi neoklasik yang diartikan sebagai orang yang berani bersikap, berpikir, serta bertindak sesuai dengan kemampuan dan keberanian untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, mendapatkan penghasilan sendiri, serta menjalankan karir secara independen. Sementara itu, istilah wirausaha mulai dikenal melalui perkembangan teori ekonomi modern. Menurut teori ini, seseorang bisa disebut wirausaha apabila mereka bisa menciptakan kreasi dan inovasi, memiliki visi dalam jangka panjang, serta menguasai keahlian untuk melakukan produksi, pemasaran, permodalan, ataupun pengawasan.

 

Jadi, Kamu termasuk wiraswasta atau wirausaha?

 

Jika Kamu termasuk generasi baby boomers ataupun generasi X, Kamu pasti lebih familiar dengan istilah wiraswasta karena pada masa tersebut, istilah ini memang menjadi tren. Namun berdasarkan fase perkembangannya, wiraswasta dan wirausaha memiliki beberapa perbedaan berikut ini:

 

  1. Fokus usaha

Sekilas, wiraswasta dan wirausaha memang memiliki fokus bisnis yang sama karena keduanya dituntut untuk menjadi independen dan terbiasa untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam berbisnis. Akan tetapi, fokus wirausaha cenderung lebih menonjol karena pada umumnya, wirausaha akan mendedikasikan dirinya untuk bisnis yang ia jalankan. Sementara itu, seseorang yang dikategorikan sebagai wiraswasta dapat membagi fokus mereka untuk kegiatan lain, misalnya memiliki pekerjaan full time namun juga menjalankan usaha sampingan. Namun, apabila seseorang misalnya telah berhenti dari pekerjaannya dan berfokus sepenuhnya untuk menjalankan usaha, maka ia dapat disebut sebagai wirausaha.

 

  1. Aset yang dimiliki

Aset yang dimiliki wiraswasta dan wirausaha merupakan aset berupa kepemilikan modal maupun wewenang untuk mengambil keputusan saat menjalankan bisnis. Apabila Kamu memiliki aset-aset tersebut, maka Kamu termasuk sebagai wiraswasta. Sementara itu, apabila Kamu lebih terlibat pada hal-hal yang bersifat operasional, maka Kamu termasuk sebagai wirausaha. Akan tetapi, pada masa kini, wirausaha juga dapat memiliki wewenang untuk mengambil keputusan, sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati dengan pemilik saham lainnya. Dan karena pengambilan keputusan dilakukan bersama-sama, wirausaha tidaklah memiliki tanggung jawab yang penuh pada cara menjalankan usaha.

 

  1. Skala usaha

Berdasarkan skala usaha, seorang pelaku usaha mungkin saja menjalankan beberapa jenis bisnis. Salah satunya seperti wirausaha yang bergerak di bidang turisme. Selain menawarkan jasa foto wisata, ia juga bisa menyediakan jasa penginapan yang bisa digunakan para pelanggan. Sementara itu, lingkup bisnis seperti ini jarang dimiliki oleh wiraswasta karena mereka cenderung berfokus pada cakupan bisnis yang sama. Jika misalnya mereka memproduksi makanan rumahan, maka produksi tersebut akan terus dijalankan berdasarkan sistem yang sebelumnya sudah ditentukan.

 

  1. Inovasi dan perkembangan bisnis

Kebanyakan pelaku wirausaha telah memiliki mempersiapkan inovasi berdasarkan bisnis yang sudah mereka jalankan. Hal ini dikarenakan mereka sudah memiliki pemahaman yang kuat mengenai cara mengembangkan bisnis menggunakan pemanfaatan teknologi. Sementara itu, wiraswasta cenderung lebih mengutamakan pengelolaan bisnis secara tradisional sehingga perkembangan bisnis mereka terfokus pada target dalam jangka yang lebih pendek.

 

Meskipun sama-sama menjalankan usaha, ternyata wiraswasta dan wirausaha memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Jika wiraswasta menjalankan bisnis sebagai usaha tambahan, wirausaha justru sepenuhnya berfokus pada bisnis yang ia jalankan. Namun, keduanya sama-sama melatih Kamu untuk menekuni dunia Entreprisers. Kamu sendiri, lebih tertarik menjadi wirausaha atau wiraswasta?

 

 

Share : icon icon