Seperti yang kita tahu, industri perhotelan menjadi salah satu sektor yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Masa-masa sulit ini juga dialami oleh ARTOTEL Group yang merupakan Merchant Cashlez. Dalam Cashlez E-Talk yang diadakan pada akhir Juli lalu, Yulia Maria, Director of Marketing and Communication ARTOTEL Group menjelaskan drastisnya penurunan okupansi hotel ketika masa darurat Covid-19. Biasanya, angka okupansi sebesar 50 persen saja sudah mengindikasikan buruknya performa hotel. Namun ketika Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, hotel-hotel hanya bisa memperoleh okupansi sebesar 10 hingga 20 persen. Meskipun demikian, ARTOTEL Group memiliki siasat sendiri untuk menjaga komunikasi dengan pelanggan sekaligus beroperasi pada masa adaptasi baru. Lantas, seperti apa siasatnya? Simak pemaparannya berikut ini!
Kreativitas tanpa batas
Sebagai hotel yang mengusung tema seni dan kreativitas, ARTOTEL Group selalu bekerja sama dengan para seniman lokal untuk menghadirkan berbagai karya seni modern. Makanya, ketika berkunjung ke ARTOTEL, kita bisa menemukan karya-karya seni yang dipasang di fasilitas umum, area publik, serta dinding. Bukan hanya itu saja, ARTOTEL Group juga menjadi wadah bagi para seniman melalui pameran seni yang diadakan secara berkala.
Situasi darurat Pandemi Covid-19 tentu membuat ARTOTEL Group meniadakan acara pameran berkala. Namun, keadaan ini tidaklah membuat ARTOTEL Group berhenti menyediakan hiburan untuk pelanggannya. Pameran seni ARTOTEL Group tetap diadakan secara virtual. Bukan hanya itu saja, ARTOTEL Group juga aktif di media sosial untuk memberikan hiburan yang bersifat edukatif dengan tema-tema yang menarik audiens, misalnya melalui program Art Talk yang diadakan melalui live di Instagram @artotelgroup.
Meluncurkan penawaran menarik bagi pelanggan
Tidak ada siapapun yang bisa mengetahui secara pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Akan tetapi, ketidakpastian ini tidak boleh membuat kita kehilangan semangat. Di tengah masa penuh tantangan ini, ARTOTEL Group tetap optimis dan menghadirkan penawaran menarik bagi pelanggan, misalnya melalui program pre sale dan flash sale voucher ARTOTEL yang bisa digunakan pelanggan untuk menginap pada masa adaptasi baru.
Voucher yang ditawarkan ARTOTEL memiliki periode yang panjang, yakni hingga tahun depan. Jadi, pelanggan yang belum ingin menginap pun juga bisa membeli voucher tersebut untuk digunakan beberapa bulan berikutnya. Pelanggan ARTOTEL bisa memilih untuk menginap di ARTOTEL yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Bali, Surabaya, Batu, Yogyakarta, serta Medan.
Membuat pelanggan merasa aman dan nyaman
Sangatlah penting bagi ARTOTEL Group untuk membuat pelanggan merasa aman dan nyaman menginap pada masa adaptasi baru. Maka dari itu, ARTOTEL Group juga melakukan disinfektan untuk mengoptimalkan higienitas dan sanitasi. Selain itu, Yulia Maria juga menjelaskan adanya penerapan social distancing serta penggunaan sistem barcode untuk daftar menu makanan. Selain itu, ARTOTEL Group juga menggunakan layanan ala carte untuk meminimalisir kontak fisik. Sementara pelanggan yang menikmati hidangan buffet akan dilayani oleh staf ARTOTEL group sehingga higienitas buffet tetap terjaga.
Untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman pelanggan, ARTOTEL juga memaksimalkan transaksi online melalui Cashlez. Karena seperti yang kita tahu, transaksi online mengurangi kontak langsung sehingga dapat mencegah penyebaran Virus Covid-19. Bagi ARTOTEL Group, penggunaan Cashlez juga sangat membantu proses revenue monitoring melalui akses dashboard reporting. Transaksi di ARTOTEL Group dapat dilihat secara real time, kapan saja dan di mana saja.