Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Firma Iblis Word, perkembangan bisnis di tahun
2020 diperkirakan akan semakin maju, terutama jika kita menjalankan bisnis berbasis e-commerce. Jenis bisnis yang satu ini dilakukan dengan menggunakan koneksi internet sehingga mendapat target konsumen secara masif. Berdasarkan konsepnya, e-commerce terbagi menjadi tiga jenis, yakni C2C, B2B, serta B2C, berikut penjelasan mengenai ketiganya!
Customer to Customer menjadi e-commerce yang melibatkan semua transaksi online barang atau jasa antar konsumen. Makanya, transaksi pada e-commerce ini selalu melibatkan pihak ketiga yang menjadi penyedia platform online tersebut. Sebelum barang yang dipilih oleh pelanggan dikirimkan, biasanya pihak ketiga alias e-commerce C2C akan terlebih dahulu meminta verifikasi pembelian. Setelah itu, barulah barang dapat dikirimkan ke konsumen.
E-commerce yang termasuk B2B merupakan e-commerce yang menyediakan barang atau jasa dan proses transaksinya dilakukan antara pelaku usaha maupun perusahaan. Biasanya, e-commerce ini melibatkan produsen maupun pedagang tradisional. Ketika melakukan transaksi, e-commerce B2B menggunakan Electronic Data Interchange dan email untuk memproses pembelian barang dan jasa, konsultasi, pengiriman, penawaran, serta informasi mengenai produk-produk yang tersedia.
B2C menjadi e-commerce yang melibatkan perusahaan dengan konsumen akhir, jadi B2C akan sesuai dengan ritel dari e-commerce yang dioperasikan dari proses jual beli ritel tradisional. Jenis e-commerce B2C terbilang dinamis karena bisa berkembang secara cepat, apalagi dengan dukungan website maupun toko-toko virtual. Bahkan, terdapat mall online yang menyediakan segala kebutuhan konsumen.
Bisnis e-commerce yang diprediksi meningkat pesat di 2020 memiliki potensi yang besar untuk pelaku usaha. Mudahkan proses pembayaran di e-commerce Kamu dengan menggunakan fitur Cashlez Link dari Aplikasi Cashlez sehingga pelanggan dapat melakukan pembayaran virtual secara praktis dan aman!