Bisnis restoran termasuk sebagai salah satu peluang usaha yang paling banyak diminati karena marginnya yang besar. Contohnya ketika Kamu berjualan nasi goreng seharga Rp15.000 per porsi. Tentu saja, modal awal yang dibutuhkan untuk memasak satu porsi nasi goreng tidaklah mencapai Rp15.000, melainkan hanya sekitar setengahnya. Namun, ketika Kamu sudah mengolah bahan-bahan tersebut menjadi menu makanan yang lezat, tentu harga hidangan tersebut juga akan meningkat. 

Meskipun memiliki potensi yang besar, para pelaku usaha restoran juga menghadapi tantangan-tantangan, misalnya ketika mengelola cashflow. Ketika sebuah bisnis restoran selesai melakukan penjualan dalam satu hari, maka pengelola bisnis tersebut harus segera bersiap-siap mengalokasikan anggaran untuk hari berikutnya. Nah, agar Kamu tidak kesulitan mengatur anggaran pada bisnis restoran, pastikan untuk mengikuti solusi berikut ini!

[Baca juga: Membuka Toko Souvenir, Apa Saja Keuntungannya?]

 

Apa itu budget bisnis restoran?

 

Anggaran restoran mengacu pada rencana biaya yang akan digunakan oleh pemilik restoran untuk menjalankan usahanya. Melalui rencana ini, para pemilik restoran dapat terbantu untuk membuat keputusan bisnis yang paling menguntungkan. Bukan hanya itu saja, rencana anggaran restoran pun biasanya akan dibuat berdasarkan evaluasi dari performa bisnis pada periode sebelumnya.

 

Kiat untuk menentukan anggaran yang tepat

 


Agar anggaran yang Kamu tentukan bisa sesuai dengan strategi bisnis yang ingin Kamu jalankan, maka sebaiknya Kamu juga mendiskusikan rencana anggaran tersebut bersama dengan para staf. Mereka bisa memberikan masukkan mengenai jenis anggaran yang bisa dikurangi dan mana jenis anggaran yang harus ditambah. Pembuatan anggaran yang tepat pada bisnis restoran pun bisa diterapkan melalui beberapa cara berikut.

[Baca juga: Mengenal Ekonomi Digital dan Tips Memanfaatkannya]

 

1. Buat pendataan dan kategorinya

 

Sebelum Kamu menyiapkan rencana anggaran bisnis restoran, maka Kamu harus terlebih dahulu mendata apa saja keperluan yang Kamu harus siapkan pada bisnis Kamu. Setelah melakukan pendataan, pastikan juga untuk membuat kategori, misalnya seperti produk, sistem layanan, serta utilitas. Kategori tersebut juga nantinya bisa Kamu bagi lagi ke dalam sub kategori, misalnya makanan dan minuman pada kategori produk.

 

2. Pantau penjualan Kamu

 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rencana budget bisnis restoran dapat dibuat berdasarkan performa bisnis Kamu. Jadi, Kamu pun perlu melihat bagaimana laporan penjualan di restoran, apakah penjualan tersebut mengalami peningkatan atau tidak. Agar Kamu tidak membuang banyak waktu dan tenaga untuk memasukkan laporan penjualan, gunakanlah fasilitas laporan penjualan dari Cashlez yang mencatat semua transaksi secara otomatis.

 

3. Buat daftar anggaran

 

Kamu telah mengetahui apa saja kebutuhan yang perlu Kamu dapatkan saat berbisnis restoran. Setelah itu, Kamu dapat memperkirakan berapa anggaran yang diperlukan untuk setiap keperluan tersebut. Melalui daftar anggaran inilah Kamu akan mengetahui berapa biaya yang kira-kira akan Kamu keluarkan. Bukan hanya itu saja, Kamu pun juga dapat mencoba untuk mengurangi biaya tersebut, misalnya melalui penghematan air dan listrik.

 

4. Tidak ragu untuk membuat perubahan

 

Daftar anggaran pada bisnis restoran yang Kamu miliki berperan penting sebagai acuan untuk menentukan apakah ada strategi yang perlu Kamu ubah atau tidak. Apabila misalnya terdapat strategi yang Kamu rasa kurang efektif dan membutuhkan banyak biaya, jangan ragu untuk menggantinya. Selain itu, alih-alih menggunakan sistem pembayaran manual yang membuat pelanggan antri dan opsinya terbatas, Kamu juga bisa menggunakan Cashlez App yang memiliki bermacam-macam fitur transaksi non tunai.

 

Sebagai pemilik restoran, Kamu harus terbiasa untuk mengelola bisnis dan mempersiapkan anggaran secara tepat dan cepat. Gunakan Cashlez App yang bukan hanya membantu Kamu menyediakan kenyamanan bertransaksi melalui beragam pilihan pembayaran nontunai, melainkan juga laporan penjualan otomatis sehingga Kamu tidak perlu memasukkan data penjualan secara manual.

Share : icon icon