Menjadi entrepreneur membuat Kamu mau tidak mau harus siap untuk menghadapi persaingan dalam bisnis. Karena terlepas dari seberapa anti mainstreamnya usaha Kamu, pada akhirnya akan tetap ada tantangan yang harus Kamu lalui, seperti kemunculan kompetitor ataupun perubahan tren masyarakat. Maka dari itu, Kamu juga harus aktif untuk mencari tahu jenis inovasi seperti apa yang bisa Kamu lakukan agar bisnis Kamu tidak tertinggal oleh tren masa kini.
Nah, salah satu cara yang bisa Kamu lakukan agar tetap beradaptasi pada perubahan-perubahan di dunia usaha ialah mengikuti tren marketing yang ada. Karena seperti yang kita tahu, strategi pemasaran adalah salah satu faktor penting agar Kamu bisa memperkenalkan produk Kamu secara lebih efektif serta menjangkau calon pembeli dalam skala yang lebih luas. Berikut ini terdapat 7 tren marketing yang bisa menjadi referensi Kamu.
Kemajuan di era digital rupanya juga berpengaruh pada cara kita mempromosikan usaha, dimana kita bisa bekerja sama dengan micro influencer yang konsisten membangun interaksi dengan audiensnya. Apalagi, proses kerja sama dengan micro influencer relatif mudah dan efektif. Kamu cukup mencari profil Instagram yang memiliki 1.000 hingga 10.000 followers, lalu menyampaikan detail konten yang ingin Kamu buat.
Sebagai pengguna Instagram, kita pasti familiar dengan postingan produk yang juga dilengkapi dengan keterangan harga. Jenis konten seperti inilah yang termasuk ke dalam kategori shoppable. Nah, apabila Kamu memasang keterangan produk seperti ini, secara tidak langsung Kamu telah meningkatkan minat pembeli loh!
Tren marketing lainnya yang dapat kita terapkan ialah melakukan personalisasi terhadap pelanggan. Dalam hal ini, kita akan memerlukan data pelanggan, baik yang kita peroleh dari proses pembelian maupun dari promosi online yang kita pasang. Nah, salah satu cara pengumpulan data pelanggan yang efektif ialah melalui pengiriman struk digital (e-receipt) di Cashlez App.
Apabila produk Kamu berupa jasa, Kamu dapat menyediakan layanan yang berbasis langganan. Berikan beberapa opsi langganan, misalnya seperti dalam jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, hingga 12 bulan. Nah, biasanya, semakin lama periode langganan, semakin tinggi juga potongan harga yang pelanggan bisa dapatkan.
Beberapa dari kita mungkin masih menganggap bahwa sebuah iklan tentu bertujuan untuk menghasilkan penjualan. Maka dari itu, proses pembuatan iklan akan disusun sesuai dengan target setiap pelaku usaha. Akan tetapi, sebenarnya ada juga loh iklan yang tidak terfokus pada target pelanggan tertentu dan bisa meningkatkan keuntungan sekaligus brand awareness.
Pernahkah Kamu berinteraksi langsung dengan perwakilan dari sebuah tempat usaha untuk membahas produk yang Kamu minati? Nah, kesempatan ini bisa Kamu dapatkan melalui fitur live chat alias chatbot. Melalui fitur ini, Kamu bisa membangun interaksi dengan pelanggan secara efektif serta menjadi pelaku usaha yang cepat tanggap sehingga dapat diandalkan.
Beberapa media sosial seperti YouTube, Instagram, dan Facebook menghadirkan fitur story yang hanya dapat diakses dalam waktu 24 jam saja. Bahkan, fitur ini juga dihadirkan pada instant messaging, yakni WhatsApp. Meskipun memiliki durasi waktu yang terbatas, mengupload story ternyata menjadi media yang efektif loh untuk meningkatkan traffic di toko online kita!
Pesatnya perkembangan teknologi informasi juga memberikan dampak bagi para pelaku usaha. Maka dari itu, Kamu pun harus siap untuk selalu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam berbisnis.